TEMPO.CO, Jakarta - Juara dunia bertahan Marc Marquez telah absen sejak lengannya patah pada seri pembuka musim MotoGP Spanyol, Juli lalu. Kini, ia diragukan untuk tampil di tiga seri tersisa MotoGP. Uniknya, dengan absennya Marc, sebanyak delapan pembalap berbeda telah memenangkan 11 balapan sejauh ini. Pertarungan kejuaraan MotoGP lebih ketat dari musim-musim sebelumnya.
Empat pembalap teratas di klasemen MotoGP 2020 hanya berselisih 25 poin, setara dengan satu kemenangan balapan. Mereka adalah Joan Mir dari Suzuki yang diikuti tiga pembalap Yamaha seperti Maverick Vinales, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Namun, benarkah absennya Marc Marquez membuat persaingan MotoGP musim ini begitu liar?
Baca juga : Jadwal MotoGP 2020 Sisakan Tiga Seri, Siapa Bakal Juara?
Sebagai juara dunia enam kali, Marquez kerap mendominasi balapan MotoGP. Ia tak tersentuh dan tak terkalahkan dalam banyak situasi. Tapi selain ketidakhadiran Marquez, ada dampak dari perubahan komposisi ban yang digunakan banyak tim musim ini. Konstruksi baru bagian belakang dari Michelin telah membuktikan perlunya waktu beradaptasi pembalap dan tim MotoGP.
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso sangat terpengaruh oleh perubahan tersebut. Runner-up tiga kali MotoGP itu jatuh ke grid belakang, terutama saat kualifikasi. Begitu pula Fabio Quartararo yang tampil tidak konsisten meskipun berhasil memenangi tiga seri MotoGP. "Bagi saya ban banyak menentukan tahun ini," kata dia, dikutip dari Crash, Selasa, 3 November 2020.
Menurut dia, "Di beberapa trek, Anda memiliki perasaan yang hebat, dan di beberapa trek, Anda memiliki perasaan yang sangat buruk. Performa ban tergantung pada pembalap dan gaya berkendara."
Baca juga : Fabio Quartararo: MotoGP 2020 Penuh Kejutan Bukan Karena Marc Marquez, tapi...
Selain itu, daya saing tim KTM pada MotoGP 2020 adalah alasan lain yang membuat musim ini lebih menarik. Dua pembalap KTM Brad Binder dan Miguel Oliveira dari tim KTN Tech3 meraih kemenangan perdananya musim ini. Kemenangan itu membuat KTM bisa melakukan perubahan mesin dan memiliki kesempatan untuk menguji lebih banyak. Kini, KTM menjadi pesaing untuk tim mapan seperti Yamaha, Ducati, Honda dan Suzuki.
Jadi tampaknya ketidakhadiran Marc Marquez jelas bukan satu-satunya alasan banyak pembalap berpeluang besar mendapatkan kemenangannya musim ini. Mantan rekan setim Marquez, Dani Pedrosa, menilai Marc hanyalah satu pembalap dalam arena balapan. Meskipun naik podium setiap pekan, kata dia, masih akan ada dua pembalap lain di podium.
"Saya pikir kejuaraan itu sendiri sangat kompetitif karena level yang Anda lihat setiap minggu, setiap pembalap bertukar posisi, satu akhir pekan berjuang untuk podium dan akhir pekan berikutnya di trek yang sama mungkin tidak. Tanpa Marc, ada lebih banyak peluang bagi beberapa pembalap lain. Dengan adanya Marc, kesempatan untuk menang lebih sulit, tapi tanpa dia, persaingan lebih terbuka," ujar Dani Pedrosa.