TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan kedua Franco Morbidelli di MotoGP 2020 di Aragon membuatnya kini terpaut 25 poin dari pemimpin klasemen sementara, Joan Mir. Dengan tiga putaran tersisa, ia memiliki poin maksimal 75 poin yang membuatnya bisa merebut gelar juara MotoGP musim ini.
Dari enam pembalap teratas, pembalap asal Italia itu adalah satu-satunya pembalap tim satelit yang menggunakan mesin dengan spesifikasi lebih rendah. Spesifikasi mesinnya lebih rendah dibandingkan dengan pembalap pabrik Yamaha lain seperti Maverick Vinales, Valentino Rossi dan rekan satu tim di Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo.
Dengan kondisi itu, Morbidelli berpotensi menjadi pembalap yang paling berbahaya di antara para pembalap di urutan teratas. Ia bisa berkendara lebih bebas dengan melihat kemungkinan yang bisa diperolehnya. "Saya ingin menjadi agresif dalam balapan terakhir ini di Valencia dan Portimao untuk melihat apa yang bisa kami capai," kata dia, dikutip dari Crash, Kamis, 5 November 2020.
Baca juga : Jadwal MotoGP Valencia: Fabio Quartararo Ingin Jaga Peluang Juara
Ia meneruskan, "Rasanya menyenangkan memasuki tiga balapan terakhir tahun ini setelah kemenangan kedua musim ini di Aragón. Valencia bisa menjadi sirkuit yang rumit saat mengendarai motor MotoGP, karena sempit dan motor MotoGP memiliki banyak tenaga di trek yang cukup kecil, dibandingkan dengan kategori lain."
Morbidelli kini berada di urutan keempat klasemen di belakang Joan Mir, Quartararo dan Vinales. Ia bisa optimis menyambut balapan di Sirkuit Ricardo Tommo itu. “Sirkuit itu adalah tempat yang saya suka, karena di situlah tempat saya membuatnya langkah pertama saya ke olahraga motor roda besar. Kami akan bekerja untuk menjaga perasaan yang sama di sirkuit ini dan berjuang lagi untuk mendapatkan tempat teratas," ujarnya.
Baca juga : Tiga Seri Terakhir MotoGP 2020, Andrea Dovizioso Bakal Tampil Habis-habisan
Ketika Morbidelli meraih kemenangan terakhir kali di Aragon, Vinales dan Quartararo berada di belakangnya dan harus puas finis di urutan ketujuh dan kedelapan. Keduanya berselisih sekitar 14 detik di belakang Morbidelli. "Spesifikasi pabrikan baru Yamaha memiliki poin yang sangat kuat dan memiliki titik lemah dibandingkan dengan milik saya. Jadi sebenarnya sulit untuk membandingkan data," ujar dia.
Dengan perbedaan itu, Morbidelli berharap adanya kejutan di dua balapan di MotoGP Valencia, dua pekan nanti. "Kami pasti mampu dan saya pikir kuncinya menyesuaikan pengaturan dengan sangat cepat terhadap kejutan yang berbeda. Hal itu terbayar karena saya merasa hebat sepanjang balapan. Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa. Jika saya menang hari ini, itu karena dari mereka," ujar dia.