TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli mengakui terpaksa balapan dengan aman saat MotoGP Eropa, akhir pekan lalu. Finis di urutan ke-11, ia mengaku harus menjaga tekanan ban depan yang tinggi. Targetnya pun tak muluk-muluk, yaitu menyelesaikan balapan dengan bertahan di 27 putaran Sirkuit Ricardo Tormo.
"Ada masalah yang kami hadapi di mana tekanan depan melambung tinggi dan bagian depan menjadi sangat sulit untuk dikendalikan. Anda hanya perlu masuk ke mode keselamatan dan membawa pulang motor dengan cara yang paling aman," ujar dia, dikutip dari Motorsport, Selasa, 19 November 2020.
Baca juga : Jadwal MotoGP: Joan Mir Biasa Juara Dunia Akhir Pekan Ini, Begini Skenarionya
Pembalap asal Italia itu memulai dari urutan kedelapan di grid pada balapan Ahad lalu. Namun, ia tidak mampu memperbaiki posisi dan terlempar dari posisi 10 besar. Dengan finis kesebelas, kini ia sekarang terpaut 45 poin dari pemimpin klasemen MotoGP Joan Mir. Ia mengakui peluangnya hampir habis dalam perebutan gelar dengan dua seri tersisa.
“Itu adalah GP yang sulit bagi kami, saya sangat kesulitan. Saya senang bisa membawa motor ke garis finis dengan beberapa poin. Peluang kejuaraan hampir habis, kami jauh lebih jauh dari Joan, yang tampaknya layak mendapatkan gelar kejuaraan ini lebih dari siapa pun. Tapi jarak antara saya dan yang kedua semakin kecil, jadi kami masih bermain untuk itu,” ujar Morbidelli.
Baca juga : Begini Kegeraman Valentino Rossi Usai Hasil Buruk Yamaha di MotoGP Eropa
Morbidelli adalah satu-satunya pembalap di grid yang menggunakan kombinasi ban depan dan belakang yang keras. Menurut dia, pilihannya adalah pertaruhan karena masalah tekanan ban depan membuat dia tidak bisa mengevaluasinya dengan benar. "Saya ingin mengatakan itu sangat mempengaruhi saya, tetapi saya tidak bisa karena semua pembalap mengalami ini," kata dia.
Franco Morbidelli meneruskan,"Jadi, itu tidak hanya memengaruhi saya, tetapi memengaruhi semua orang. Yang pasti kami tidak berada di puncak hari ini, tetapi tidak ada orang lain yang berada di puncak mereka. Suzuki mungkin tidak berada di puncak, tetapi mereka masih lebih cepat dari siapa pun."