TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi juara dunia MotoGP 2020 menjadikan Joan Mir layak mendapatkan bayaran tinggi dalam kariernya. Selain mendapatkan bonus juara, ia juga mendapatkan pemasukan melalui berbagai variabel dalam kontraknya seperti jumlah podium dan jumlah kemenangan yang didapatkan.
Manajer pribadi Joan Mir, Paco Sanchez, mengakui menjadi juara dunia MotoGP menempatkan Joan Mir dalam empat pembalap dengan bayaran tertinggi. Meskipun begitu, menurut dia, bayarannya belum menyentuh pendapatan Marc Marquez yang mencapai 15 juta Euro atau setara Rp 251 miliar.
Baca juga : Jadwal MotoGP Portugal Live Trans7: Masih Ada Hal Menarik untuk Dinantikan
Paco memastikan bahwa Joan Mir menjadi salah satu dari empat pembalap dengan bayaran tertinggi di grid berkat bonus yang diberikan dalam kontrak. Menurut beberapa rumor, gaji pokok Joan Mir saja sudah mencapai 5 juta Euro atau Rp 83,7 miliar setahun. "Dia menginvestasikan 60 persen penghasilannya untuk real estat," ujar Paco, dikutip dari Corsedimoto, Kamis, 19 November 2020.
Meski begitu, ia memastikan pembalap berusia 23 tahun itu tetap menjadi orang yang rendah hati dan tidak aneh-aneh. Kata Paco, di garasi pribadi Joan Mir tidak menyertakan mobil mewah. Hanya ada mobil tipe Audi RS6s dan Ford Raptor. Selain itu, di media sosial dia tidak pernah memamerkan kekayaannya.
Baca juga : MotoGP, Joan Mir: Saya Terinspirasi Valentino Rossi, Berbeda dari Marc Marquez
Paco Sanchez meyakinkan bahwa Joan Mir juga tahu cara menginvestasikan pendapatan dengan bijak. Selain untuk kebutuhan investasi real estate, Joan Mir sudah mengalokasikan duitnya untuk beberapa simpanan di bank. "Ia menginvestasikannya untuk properti, 20 persen menyimpannya di bank dan 20 persen sisanya untuk dia bersenang-senang," ujar dia.
Dengan absennya Marc Marquez, Joan Mir tampil mengejutkan sepanjang musim MotoGP 2020. Ia bukan pembalap unggulan, tetapi konsistensinya mampu membawanya di urutan teratas klasemen MotoGP 2020.