TEMPO.CO, Jakarta - Diego Maradona ternyata sempat mengucapkan satu permintaan terakhir. Dia disebut meminta jasadnya diawetkan.
Jurnalis Argentina, Martin Arevalo, menyebutkan bahwa Maradona mengucapkan permintaan terakhirnya itu sebelum dia merayakan ulang tahun yang ke-60 pada akhir bulan lalu. Dia menyatakan meminta agar jasadnya dibalsem agar tak cepat rusak termakan usia ketika sudah meninggal.
Meskipun demikian, tak ada pernyataan resmi soal pengawetan jenazah Maradona tersebut dari keluarga maupun perwakilannya. Yang pasti, jasad Maradona telah dikebumikan di pemakaman Bella Vista, Buenos Aires, Argentina, pada Kamis petang kemarin.
Jenazah Maradona sempat disemayamkan di Istana Presiden Argentina, Casa Rosada, untuk memberikan kesempatan bagi warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Ribuan warga pun mengiringi peti jenazah Maradona menuju pemakaman.
Dalam sejarah Argentina, menurut laporan Marca, hanya terdapat tiga orang yang jenazahnya diawetkan. Mereka adalah mantan jenderal militer Jose de San Martin, dan mantan presiden Argentina Juan Domingo Peron dan istrinya.
Diego Maradona sendiri meninggal dunia pada Rabu siang 25 November 2020 waktu setempat. Dia disebut mengalami serangan jantung di kediamannya setelah merasa tak enak badan pasca menyantap sarapan.
Aparat penegak hukum Argentina sempat melakukan otopsi terhadap jenazah Maradona untuk lebih memastikan penyebab kematian itu. Hasilnya mempertegas dugaan awal bahwa si mega bintang mengalami serangan jantung.
Dalam setidaknya 20 tahun terakhir, pasca gantung sepatu, Maradona memang terus mengalami masalah kesehatan. Hal itu tak lepas dari kebiasan buruknya mengkonsumsi narkoba dan minuman beralkohol. Maradona pun sempat beberapa kali menjalani rehabilitasi.
Dua pekan lalu, Maradona baru saja menjalani operasi di bagian kepalanya. Dokter pribadinya menyatakan ada pembekuan darah di bagian otaknya sehingga harus dikeluarkan.
MARCA