Suasana perpisahan yang damai di pemakaman bertolak belakang dengan reaksi massa di sejumlah tempat saat jenazah Maradona diberangkatkan dari Buenos Aires.
Di sana, polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata dan peluru karet saat mereka bentrok dengan massa. Situasi yang sempat berpotensi mencoreng masa-masa berduka untuk sang pahlawan.
Petugas kepolisian menggunakan semprotan merica saat terlibat saling dorong dengan ratusan penggemar saat mengenang legenda Argentina Diego Maradona di depan Istana Presiden Casa Rosada di Buenos Aires, Argentina, 26 November 2020. REUTERS/Ricardo Moraes
Reuters melukiskan, suasana saat itu lebih mirip dengan pertandingan sepak bola yang gaduh, dengan penggemar memanjat gerbang istana untuk sedekat mungkin dengan pahlawan mereka.
Petugas kepolisian terlibat saling dorong dengan ratusan penggemar saat mengenang legenda Argentina Diego Maradona di depan Istana Presiden Casa Rosada di Buenos Aires, Argentina, 26 November 2020. REUTERS/Ricardo Moraes
Bentrokan terjadi karena para penggemar yang lama mengantri menjadi tidak sabar, dan memaksa masuk. Petugas keamanan kemudian harus memindahkan peti mati Maradona ke ruangan lain karena alasan keamanan.
Puluhan warga terlibat adu dorong dengan polisi saat akan melihat iring-iringan mobil jenazah sepak bola Diego Maradona, di Buenos Aires, Argentina, 26 November 2020. Maradona akan dimakamkan di Jardin Bella Vista. REUTERS/Matias Baglietto
Selanjutnya: Dalamnya Duka dan Kehilangan