Kecintaan masyarakat pada Maradona barangkali bisa tergambar dari pendapat Antonio Avila, seorang pengemudi bus, yang ikut berkerumun di daerah pemakaman Sang Legenda.
"Menurut saya, Diego abadi. Menurut saya, ia tidak akan pernah mati dalam diri kami. Saya merasa sangat sedih untuk orang yang telah membuat kami sangat bersuka cita," kata dia.
Seorang wanita menangis saat mengenang kematian legenda Argentina Diego Maradona di depan stadion Diego Armando Maradona di Buenos Aires, Argentina, 25 November 2020. Maradona meninggal dunia akibat serangan jantung di rumahnya pada usia 60 tahun. REUTERS/Martin Villar
Maradona turut mengantar Timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 1986, mengangkat tinggi-tinggi klub Italia Napoli sampai tak ada yang menandinginya. Dalam satu pertandingan penting melawan Inggris pada Piala Dunia mencetak dua gol paling berkesan sepanjang masa, yakni satu dengan tangannya dan yang satunya lagi dengan kakinya.
"Sebagai pemain dia telah memberi kami segalanya," kata penduduk Buenos Aires Elsa Flores kepada Reuters. "Saya kira tidak ada orang Argentina yang mengatakan dia tidak memberi segalanya kepada kami. Dia memberi kami gelar juara dunia dan memberi kami banyak hal sebagai pemain. Dia selalu bermain untuk jersey Argentina."
Pele mengunggah fotonya bersama Maradona sebagai ucapan ulang tahunnya pada 30 November 2020. Meski terpaut usia 20 tahun, kedua legenda ini bersahabat baik. Instagram
Kehilangan juga bisa tercermin dari kalimat seorang pelatih kondang asal Argentina: Diego Simoeno, yang sukses bersama Atletico Madrid di La Liga. Simeone sempat bermain untuk tim nasional (timnas) Argentina bersama legenda Napoli itu di Piala Dunia 1994, juga pernah menjadi rekan satu tim di Sevilla pada 1992-93."Ini sulit. Ketika mereka menghubungi Anda di telepon dan memberi tahu Anda bahwa Diego meninggal dunia, Anda berpikir, 'Diego tidak bisa mati'," kata Simeone, Kamis.
"Sebuah mitos meninggalkan kita, seorang Argentina yang menularkan semua pemberontakannya untuk bertarung dengan hal-hal positif dan negatifnya, tetapi selalu maju. Cara untuk bersemangat bermain sepak bola adalah dengan melihatnya."
Penyerang Argentina Diego Maradona, mengangkat tropi Piala Dunia setelah timnya berhasil mengalahkan Jerman Barat 3-2 dalam pertandingan final Piala Dunia 1986 di Meksiko, 29 Juni 1986. Selama Maradona membela Argentina, dirinya berhasil mencetak 34 gol dari 91 penampilannya. REUTERS/Gary Hershorn/File Photo
"Ia menyambut saya dengan cara yang spektakuler di Sevilla, saya masih muda. Saat mereka memberi tahu Anda tentang situasi ini (Maradona sekarat) Anda berkata, 'Itu tidak mungkin, ia selalu bisa bertahan.'"
"Kali ini ia tidak bisa, tetapi ia akan selalu bersama kami, terutama dengan Argentina, ia adalah mitos dan itu memberi kami banyak kesedihan dan kehampaan - itu tidak mungkin. Pelukan yang sangat kuat untuk keluarga terdekatnya."