TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Joshua mengatakan bakal melawan Tyson Fury untuk mengangkat semangat negara yang gila olahraga setelah pandemi Covid-19. Dua juara dunia kelas berat Inggris itu sepakat untuk bertarung dalam duel blockbuster pada 2021. Ini menjanjikan pertarungan terbesar dalam sejarah tinju nasional.
Namun sebelumnya, Joshua harus mempertahankan sabuk WBA, IBF, dan WBO saat melawan Kubrat Pulev di Wembley pada 12 Desember mendatang. Jika menang, ia bisa mengalihkan fokus untuk mencoba mengamankan kan pertandingan melawan The Gipsy King.
Mengenai potensi pertarungan tinju unifikasi, Joshua mengatakan, "Pertarungan melawan Tyson Fury adalah yang diinginkan semua orang dan itu akan terjadi 100 persen," kata dia, dikutip dari The Sun, Rabu 2 Desember 2020.
Anthony Joshua dan Tyson Fury (boxingscene.com)
Menurut Anthony Joshua, “Ini akan sangat besar bagi bangsa. Saya seorang pengambil risiko, saya selalu mengambil risiko dan tidak pernah menghindari pertengkaran dengan siapa pun. Saya ingin dikenang sebagai petarung yang memberikan apa yang diinginkan para pendukung."
"Tapi, saya tidak hanya ingin menjadi bagian dari acara besar ini. Saya ingin memenangkan pertarungan hebat lainnya. Setiap orang telah melalui masa sulit tahun ini dengan virus ini. Orang-orang menderita karena kesehatan dan keuangan mereka. Jadi itu akan mengangkat semangat setiap penggemar tinju, setiap penggemar olahraga, saat pertarungan ini terjadi."
Dua juara tinju dunia kelas berat, Tyson Fury dan Anthony Joshua, siap bertarung pada tahun depan. Kesiapan itu sudah disampaikan oleh kedua petinju asal Inggris tersebut. Tyson Fury, yang merupakan juara WBC, mengatakan, “Asalkan kita berdua lolos melalui pertarungan berikutnya, maka saya ingin berpikir pertarungan saya dan Joshua akan terjadi," kata dia.
Tyson Fury ingin pertarungan nanti berlangsung dua kali. “Kami berdua sedang memuncaki karier kami, sama-sama juara dunia kelas berat, dan menurut saya itu bisa terjadi dua kali tahun depan,” kata dia.