TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi mengaku sudah berhenti balapan jika Yamaha tidak menawarinya untuk kembali ke skuad pabrikan MotoGP pada 2013. Saat itu, ia sedang berada di tim Ducati yang membawanya pada fase terburuk dalam kariernya di kelas utama.
Rossi bergabung dengan Yamaha sejak pindah dari tim Honda pada 2004. Di sana, ia memenangkan empat gelar MotoGP dan melengkapi tiga gelar yang didapatkan saat bersamaa Repsol Honda pada 2001-2003. Dia meninggalkan Yamaha ke Ducati pada 2011 dan hanya mencetak tiga podium.
The Doctor kembali ke tim Yamaha pada 2013 hingga akhir musim 2020. Di MotoGP 2021, Rossi beralih ke tim satelit Petronas Yamaha SRT. Rossi mengakui kenangan terbaik terjadi ketika Lin Jarvis yang menawarkannya kembali untuk 2013.
“Hal yang paling saya ingat adalah ketika saya berbicara dengan Lin Jarvis dan mereka mengatakan akan memberi saya kesempatan lagi untuk kembali ke tim resmi," kata dia, dikutip dari Motorsport, Kamis, 3 Desember 2020.
“Untuk itu saya akan selalu berterima kasih padanya dan kepada seluruh Yamaha, karena pada saat itu saya putus asa dan mungkin jika saya tidak kembali ke tim pabrikan, saya akan berhenti balapan. Itu ingatan terbaik saya."
Baca juga : MotoGP: Valentino Rossi Gabung Tim Satelit, Ini Peringatan Bos Petronas Yamaha
Rossi membalas budi dari Yamaha dengan kembali ke podium teratas di Assen pada 2013. Dia kemudian memenangkan tujuh balapan bersama Yamaha dan terlibat persaingan ketat dengan rekan setimnya Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar juara MotoGP 2015. Setelahnya, Rossi belum pernah menang sejak MotoGP Belanda 2017.
Musim 2020 adalah dengan musim terakhirnya dalam balutan warna pabrikan Yamaha. Ia hanya mendapatkan satu podium di MotoGP Andalusia. Hal yang membuatnya lega adalah penampilan brilian sejumlah pembalap akademinya seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia. Morbidelli, calon tandem di Petronas, menjadi runner up klasemen MotoGP 2020.
“Saya memiliki balapan yang bagus dan Franco menang di depan Pecco. Kemudian Luca Marini dan Marco Bezzecchi finis pertama dan kedua di Moto2. Jadi, ini hari yang luar biasa untuk Akademi," kata pembalap berusia 41 tahun itu.