TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyatakan tidak ada alasan untuk membatalkan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2021. Menurut dia, sikap skeptis warga Tokyo seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 bukan alasan untuk membatalkan acara olahraga multicabang yang harusnya digelar pada 2020.
Dalam wawancara dengan AFP, Gubernur Yuriko Koike mengingatkan bahwa nasib Olimpiade Tokyo akan menentukan kegiatan yang sama setelahnya, termasuk Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing dan Olimpiade 2024 di Paris.
"Rakyat Jepang dan penduduk Tokyo hanya melihat keadaan saat ini. Kami tengah bersiap menghadapi masa depan," kata Koike dikutip dari AFP, Selasa, 15 Desember 2020.
Meski begitu, Koike mengakui bahwa mayoritas penduduk Jepang menentang Olimpiade diadakan tahun depan. Namun, dia memastikan bahwa kekhawatiran itu bisa diatasi.
Olimpiade 2020 menjadi Olimpiade pertama dalam sejarah yang dibatalkan pada masa pandemi Covid-19. Penyelenggara dan pemerintah sudah berupaya keras meyakinkan bahwa Olimpiade tetap diadakan tahun depan.
Penundaan kembali tidak lagi menjadi pilihan para pejabat Olimpiade dan Jepang. "Warga dunia ingin menyaksikan Olimpiade Tokyo sebagai simbol manusia telah mengalahkan virus corona yang akan mengantarkan kepada Olimpiade Musim Dingin dan kemudian Olimpiade Paris setelah itu," katanya.
"Kecuali Tokyo melakukan upaya penuh dalam melawan virus corona, lalu apa yang akan terjadi di Paris empat tahun dari sekarang. Saya kira pertama sekali kami harus membuat Olimpiade Tokyo sukses, jika tidak hal itu akan berdampak serius terhadap Paris," kata dia.
Namun, rangkaian jajak pendapat berkata lain di mana polling NHK baru-baru ini menunjukkan hanya 27 persen penduduk Jepang yang menginginkan Olimpiade tetap digelar tahun depan.
Koike yakin pandangan itu akan berubah dengan melihat kebijakan pemerintah Jepang menekan angka kasus Covid-19. "Saya yakin rakyat akan kembali menyaksikan harapan begitu langkah virus corona diterapkan dengan tegas," katanya.