TEMPO Interaktif, Kopenhagen : Para pebulutangkis andalan Indonesia masih belum terbendung dalam turnamen Super Series Denmark Terbuka, yang berlangung dari Rabu (22/10) sore hingga malam hari di Arena Fynn, Kopenhagen, Denmark.
Tergabung dalam kelompok yang lolos adalah Sony Dwi Kuncoro, pebulutangkis yang belum lama ini mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama yang merebut tiga gelar Super Series secara berturut-turut. Sebelumnya, Sony dengan gemilang merebut gelar di Indonesia Terbuka (22 Juni), Jepang Terbuka (21 September), dan Cina Master (28 September).
Pada Rabu sore, pemain yang diunggulkan di posisi keempat itu mulai merintis usahanya untuk merebut gelar SS yang keempat kali pada tahun ini setelah dengan mudah meredam tantangan pemain Jepang, Kenichi Tago, 21-11, 21-19 dalam waktu 37 menit.
Sony menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang masih bertahan di turnamen ini setelah mundurnya Simon Santoso dan tumbangnya Taufiq Hidayat Akbar di tangan duta Belanda Dicky Palyama, 16-21, 18-21.
Ikut pula lolos ke babak berikutnya para pemain tunggal putri Indonesia. Maria Kristin Yulianti menunjukkan permainan yang kian stabil setelah menundukkan wakil Inggris, Jill Pittard, 21-10, 21-10.
Langkah yang lebih dramatis harus dicetak pemain bertipe agresif, Adrianti Firdasari, yang menyingkirkan perlawanan pemain veteran Hong kong Wang Chen, 21-10, 19-21, 21-14. Namun, sukses Adrianti dan Maria tak mampu diikuti pemain muda penuh harapan, Pia Zebadiah Bernadeth yang dipaksa menyerah oleh pemain kawakan asal Belanda, Judith Meulendijks, 15-21, 18-21.
Bobby Chandra