TEMPO Interaktif, Kopenhagen: Perjalanan pebulutangkis andalan Indonesia belum menemui lawan berarti dalam turnamen Super Series Denmark Terbuka, yang berlangsung dari Rabu (22/10) sore hingga malam hari di Arena Fynn, Kopenhagen, Denmark.
Ganda nomor satu dunia yang juga juara Olimpiade Beijing, Markis Kido/Hendra Setiawan memimpin pasukan Pelatnas Cipayung untuk lolos ke babak kedua setelah mengalahkan Anthony Clark/Nathan Robertson dari Inggris, 21-19, 21-8. Yonathan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan juga maju ke babak berikutnya setelah menundukkan pasangan tuan rumah, Mikkel Elbjorn Larsen/Mads Pieler Kolding, 21-12, 21-17.
Sementara itu, para pemain di nomor ganda campuran dan ganda putri juga berjaya di babak pertama. Pasangan Flandy Limpele/Greysia Polii menyingkirkan ganda Denmark, Mikkel/Maria Helsbol, 21-15, 21-12. Tapi, pasangan Anggun Nugroho/Endang Nursugianti menemui kegagalan setelah dikalahkan duet India yang tengah menanjak, Diju Villavayeti/Jwala Gutta, 15-21, 12-21.
Dua ganda putri yang maju ke babak selanjutnya adalah Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii yang menundukkan pasangan Swedia, Emelie Lennartsson/Emma Wengberg, 21-7, 21-10. Rani Mundiasti/Jo Novita turut lolos setelah menang atas Maria Helsbol/Anna Skelbaek dari Denmark, 21-18, 21-11. Demikian pula dengan ganda Lita Nurlita/Endang yang menang tanpa bertanding atas Imogn Bankier (Skotlandia)/Sarah Bok (Inggris).
Tergabung dalam kelompok yang lolos termasuk Sony Dwi Kuncoro, pebulutangkis yang belum lama ini mencatatkan sejarah sebagai pemain pertama yang merebut tiga gelar Super Series secara berturut-turut. Sebelumnya, Sony dengan gemilang merebut gelar Jepang Terbuka, Cina Master.
Pada Rabu sore, pemain yang diunggulkan di posisi keempat itu, mulai merintis usahanya untuk merebut gelar SS yang keempat kali pada tahun ini setelah dengan mudah meredam tantangan pemain Jepang, Kenichi Tago, 21-11, 21-19 dalam waktu 37 menit.
Sony menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang masih bertahan di turnamen ini setelah mundurnya unggulan keenam, Simon Santoso, dan tumbangnya Taufiq Hidayat Akbar di tangan duta Belanda, Dicky Palyama, 16-21, 18-21.
Ikut pula menapak ke babak berikutnya para pemain tunggal putri Indonesia. Maria Kristin Yulianti menunjukkan permainan yang kian stabil setelah menundukkan wakil Inggris, Jill Pittard, 21-10, 21-10.
Namun, langkah yang lebih dramatis harus dicetak pemain bertipe agresif, Adrianti Firdasari, yang menyingkirkan perlawanan pemain veteran Hong kong Wang Chen, 21-10, 19-21, 21-14.
Sayangnya, sukses Adrianti dan Maria tak mampu diikuti pemain muda penuh harapan, Pia Zebadiah Bernadeth yang dipaksa menyerah oleh pemain kawakan asal Belanda, Judith Meulendijks, 15-21, 18-21.
Bobby Chandra