TEMPO Interaktif, Jakarta:Jakarta - Chris John, juara dunia kelas bulu Asosiasi Tinju Dunia (WBA), akan berjuang mempertahankan gelarnya hari Jumat (24/10) ini.
Petinju yang dijuluki Sang Naga ini akan bertarung melawan petinju Jepang Hiroyuki Enoki di Korakuen Hall Tokyo untuk bisa mempertahankan sabuk gelar juaranya untuk kesepuluh kalinya.
Syamsul Anwar, mantan petinju Indonesia, menilai akan ada nilai tersendiri untuk pertarungan tinju Chris John kali ini. "Lawannya memiliki gaya bertinju yang belum pernah dihadapi oleh Chris John sebelumnya," katanya kepada Tempo.
Syamsul menilai Hiroyuki Enoki merupakan tipe petinju fighter. "Dia (Enoki) akan terus memukul dan menghajar bagaimana pun kondisi lawannya," katanya.
Dengan kondisi lawan seperti itu, Syamsul menyatakan bahwa Chris memang harus memiliki stamina yang sangat prima. "Di sinilah ujiannya, kalau dia kuat maka dia akan mampu menetralisir serangan lawan," katanya. Hal sebaliknya akan terjadi jika petinju berusia 28 tahun ini lemah. Menurut Syamsul, Sang Naga justru akan kerepotan di pertengahan pertarungannya di atas ring.
Bagi Syamsul, Chris John memang harus melakukan persiapan yang mantap. "Kemampuan bertinjunya bisa dikatakan juga masih standar," katanya. Syamsul menilai Enoki merupakan lawan terberat dari lawan-lawan yang pernah dihadapinya sebelumnya. "Yang terpenting sekarang adalah bagaimana dia bisa menjaga staminanya itu," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh sang penata tanding match maker. Tourino Tider. Menurutnya, Enoki memang merupakan lawan yang berat bagi Chris John. "Dengan catatan tanpa kekalahan seperti itu, Enoki pasti juga memiliki teknik yang bagus dan dia memang tahan pukul," katanya. Yang terpenting, kata Tourino, adalahnya Chris John mampu mempertahankan kelincahannya. "Saya yakin kalau dia siap pasti dia akan bisa mengatasinya," katanya.
Sayangnya, Tourino enggan berkomentar banyak tentang persiapan yang dilakukan Chris John menjelang laga besarnya ini. "Sebagai promotor, saya tidak mencampuri manajemen pelatihan, yang pasti persiapan terbaiklah yang dilakukan," katanya. Dalam persiapan menjelang tanding wajib kali ini, Chris John, berlatih di bawah asuhan pelatih sekaligus manajernya Craig Christian. Petinju asal Banjanegara ini telah berlatih di sasana Harry's Gym, Perth, Australia kurang lebih sejak sebulan sebelum pertandingan ini.
Tourino justru lebih menyoroti masalah penyesuaian berat badan Chris John. "Mudah-mudahan berat badan ideal dapat dicapainya dengan tanpa memaksakan," katanya. Menurutnya Tourino, jika memang Chris John terlalu memaksakan menurunkan berat badan agar sesuai ketentuan, staminanya akan tidak terlalu fit. "Padahal butuh energi yang banyak untuk bisa melakukan serangan-serangan dan pukulan yang kuat," katanya.
Chris John memang sempat bermasalah dengan berat badannya. Menjelang pertandingan yang sempat gagal melawan Jackson Asiku bulan Juli lalu, dia mengalami kelebihan berat badan. Berat badannya saat itu adalah 61,5 kilogram. Padahal, ketentuan berat yang harus diikuti adalah 57,1 kg.
Pertandingan ini sempat tertunda beberapa kali. Chris sempat gagal naik ring melawan Jackson Asiku dari Uganda di Australia dan Indonesia serta Michael Lozada di Meksiko. Batalnya Sang Naga bertanding di Jakarta bulan Juli lalu menuai masalah. Pasalnya, petinju yang juga jago wushu ini justru terjerat masalah hukum.
Promotor Soeryo Guritno melaporkannya ke pihak kepolisian atas kasus penipuan dan penggelapan uang kontrak senilai US $ Rp 45 ribu (setara Rp 418 juta). Terakhir kali Chris John mempertahankan gelar kesembilan kalinya saat memukul TKO peringkat 1 Roinet Caballero dari Panama di Jakarta, akhir bulan Januari lalu.
Chris John telah bertanding sebanyak 42 kali, belum pernah kalah, dan sekali seri (42-0-1), 22 di antaranya malah menang dengan KO. Enoki sendiri, yang lahir di hari dan tahun yang sama dengan Chris John, memiliki prestasi yang tak kalah bagus dengan catatan 27 kali naik ring, belum pernah kalah, dan dua kali seri (27-0-2), 19 kali di antaranya pernah menang KO.
EZTHER LASTANIA