TEMPO.CO, Jakarta - Legenda tinju kelas berat Mike Tyson mengungkap ketakutannya terhadap kematian. Menurut dia, kurangnya rasa takut saat berlatih dan bertanding, membuatnya begitu tampak menakutkan di atas ring tinju. "Saya tahu ada kemungkinan saya bisa mati selama latihan, selama pertarungan," kata dia dikutip dari The Sun, Rabu, 13 Januari 2021.
"Saya tidak takut karena saya pikir jika ada orang yang akan mati, saya akan membunuhnya. Kepercayaan diri itu adalah mekanisme bertahan hidup. Tapi sekarang, dari pengalaman saya, dari apa yang saya yakini, semakin saya tahu tentang ketiadaan, semakin saya rela mati," kata laki-laki 54 tahun yang dijuluki The Baddest Man on the Planet tersebut.
Menurut Mike Tyson, "Hidup mungkin lebih rumit daripada mati. Aku tidak tahu apakah itu benar karena hidup membutuhkan banyak keberanian. Tanpa keberanian, kamu tidak dapat menangani kehidupan. Hidup adalah perjalanan, hidup adalah perjuangan. Orang memiliki segalanya dan mereka masih tidak dapat melakukannya, mereka berjuang."
Tyson terlihat sempat menangis di program Podcast-nya pada Maret lalu. Saat itu, ia merasa hampa dengan tahun-tahunnya sebagai salah satu bintang olahraga terbesar di dunia. Ia mengaku rindu menjadi Mike Tyson pada masa jayanya.
Beberapa bulan kemudian, Tyson kembali ke ring setelah 15 tahun pensiun saat menghadapi Roy Jones Jr dalam pertandingan eksibisi. Hasilnya imbang. Sekarang, Iron Mike sedang dalam pembicaraan dengan Evander Holyfield mengenai pertandingan ulang musuh bebuyutan di akhir tahun 1990-an itu.
Tyson adalah juara dunia kelas berat termuda dalam sejarah setelah mengalahkan Trevor Berbick pada 1986 dalam usia 20 tahun 4 bulan. Ia menjadi juara kelas berat yang tak terbantahkan antara 1987 dan 1990. Setelahnya, ia menghabiskan tiga tahun di penjara setelah dihukum karena kasus pemerkosaan pada 1992.
Setelah hukuman penjara, Mike Tyson memenangkan gelar WBC dan WBA pada tahun 1996. Pada tahun yang sama, ia kalah dari Evander Holyfield. Melalui pertarungan tersebut, Tyson pun terkenal karena gigitannya ke telinga Holyfield dalam pertandingan ulang mereka setahun kemudian.
Dan ikon tinju kelas berat itu mengungkapkan masa lalunya yang bergejolak membantu keduanya memahami kehidupan. "Kamu bisa masuk penjara, kamu bisa mati, kamu bisa dianiaya. Saya tidak terlalu berharap hal-hal buruk terjadi pada saya, tetapi ketika itu benar-benar terjadi pada saya, saya memahaminya dan saya dapat menanganinya."
"Saya pernah menangani hal-hal buruk sebelumnya, itulah hidup saya. Jadi saya tidak akan tersandung hal-hal buruk itu lagi. Ketika hal-hal buruk terjadi, saya akan tetap berusaha melakukan sesuatu. Saya tidak akan putus asa," ujar Mike Tyson.