TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan distribusi vaksin Covid-19 yang luas bukan menjadi prasyarat untuk melanjutkan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo pada musim panas 2021. Ia mengatakan pihaknya masih mencari cara pengelenggaraan olahraga multicabang secara aman.
"Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah komprehensif untuk menggelar Olimpiade yang aman dan terjamin, bahkan tanpa membuat persyaratan terkait vaksin," pada konferensi pers, seperti dikutip dari kantor berita Kyodo, Rabu.
Pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga tetap bersikukuh bahwa Olimpiade dan Paralimpiade, yang ditunda tahun lalu karena pandemi COVID-19, akan diadakan dari akhir Juli hingga awal September 2021. Ia menilai Olimpiade bisa digelar meskipun ada keraguan publik karena infeksi di negara itu terus meningkat.
Sekitar 80 persen responden dalam survei Kyodo News yang dilakukan bulan ini mengatakan Olimpiade harus dijadwal ulang atau dibatalkan. Di Tokyo pada Selasa, 19 Januari 2021, tercatat 155 pasien dengan gejala COVID-19 yang serius. Angka ini melebihi 150 pasien untuk pertama kalinya dan naik 12 orang dari hari sebelumnya.
Baca juga : Darurat Covid-19, Jepang Cabut Pengecualian yang Izinkan Atlet Masuk Negara itu
Hal ini menambah kekhawatiran tentang ketegangan pada sistem medis. Kasus virus corona kumulatif Tokyo naik menjadi 87.914, dengan 1.240 kasus baru dilaporkan pada hari yang sama. Tercatat rekor 1.001 kasus serius di seluruh negeri, meningkat sekitar 100 kasus per minggu sejak awal Januari. Lebih dari 100 kematian akibat virus corona dilaporkan secara nasional dan menjadi rekor harian tertinggi.
Sejak Desember, setidaknya 17 orang yang terinfeksi virus itu diyakini telah meninggal saat dikarantina di hotel atau di rumah setelah gejala mereka tiba-tiba memburuk. Angka itu adalah angka hasil penghitungan Kyodo News.
Mantan wakil ketua panitia penyelenggara Olimpiade London 2012 Keith Mills menyatakan bahwa, jika ia sebagai orang yang bertanggung jawab untuk Olimpiade Tokyo 2020, maka ia akan membatalkan event olahraga sejagat tersebut.
Keith Mills dalam wawancara dengan radio BBC mengatakan bahwa Olimpiade Musim Panas yang dijadwalkan pada Juli-Agustus tahun ini tampaknya tidak mungkin terselenggara karena pandemi COVID-19. "Jika saya duduk sebagai panitia penyelenggara di Tokyo, dan untungnya tidak, saya akan membuat rencana untuk pembatalan," katanya seperti dilansir Reuters.
"Saya yakin mereka memiliki rencana untuk pembatalan Olimpiade Tokyo, tetapi menurut saya mereka baru akan benar-benar membuat keputusan final pada menit-menit terakhir, melihat apakah situasinya membaik secara dramatis dan apakah vaksin diluncurkan lebih cepat. Ini seruan yang berat dan saya tidak ingin berada di posisi mereka," kata dia.