TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim bulu tangkis PBSI mengevaluasi pencapaian para atletnya di dua turnamen Thailand Open. Hasil di sektor tunggal putra dan tunggal putri pun menjadi sorotan PBSI setelah para wakil Indonesia tersingkir lebih cepat di dua babak awal.
Pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, mengatakan masalah fokus menjadi masalah utama di sektor tunggal putra. "Kalau saya lihat dari main dan mendengar dari atletnya, mereka kehilangan fokus dan kurang siap hadapi kesukaran dalam pikirannya," kata dia dikutip dari Badminton Indonesia, Senin, 25 Januari 2021.
Menurut Hendry, hilangnya fokus pada pertandingan membuat para pemain menjadi kurang yakin dalam menjalankan strategi permainan. "Jadi mereka kurang yakin dan mainnya tidak maksimal. Tidak keluar. Itu yang saya tangkap dan lihat dari sisi non teknis. Kalau teknis, sudah oke."
Di turnamen terakhir Toyota Thailand Open, tunggal putra Jonatan Christie tersingkir di babak pertama setelah disingkirkan pebulu tangkis India, Prannoy Haseena Sunil Kumar. Sedangkan, Anthony Sinisuka Ginting dan Shesar Hiren Rhustavito tersingkir di babak kedua. Ginting disingkirkan wakil Hongkong, Lee Cheuk Yiu, dan Shesar disingkirkan wakil Denmar Hans Kristian Vittinghus.
Baca juga : Evaluasi Thailand Open: Ganda Putra Sudah Punya Pelapis Mumpuni
Tunggal putra pun kini menyisakan Anthony Ginting di BWF World Tour Finals. "Untuk World Tour Final, saya yakin dari kedua kejuaraan sebelumya, Ginting seharusnya sudah lebih baik pikiran dan mentalnya. Kalau bisa main maksimal, harusnya bisa juara. Targetnya bisa main maksimal dan juara," ujar Hendry.
Sementara itu, di sektor ganda putri, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Rionny Mainaky mengatakan dua andalannya, Gregoria Mariska Tunjung dan Ruselli Hartawan, masih belum mampu bermain lepas. Di Toyota Thailand Open, Gregoria tersingkir di babak kedua dari wakil Cina Taipei Tai Tzu Ying.
"Kalau untuk Gregoria, mental dia bagus. Pada dua pertandingan dia bisa bermain maksimal. Tapi pada saat unggul, kalau ada sedikit kesalahan bisa membuat dia bermainnya jadi ragu, kurang yakin," kata Rionny.
Sedangkan Ruselli yang tersingkir lebih awal dari wakil Singapura Yeo Jia Min di Thailand Open, menurut Rionny, bermain terlalu tegang. "Dia mainnya terlalu tegang. Membuat langkahnya menjadi berat, mainnya tidak lepas dan tidak maksimal. Ini yang benar-benar harus dievaluasi dan diperhatikan, baik pemain atau pelatihnya," kata Rionny Mainaky.