TEMPO.CO, Jakarta - Conor McGregor mengakui bahwa dia pantas dihajar Dustin Poirier saat keduanya bertarung di UFC 257, Januari lalu. McGregor, yang berkali-kali mendapati kakinya dihajar oleh Poirier, mengaku terlalu berfokus pada posisi tinju saat bertarung.
McGregor mengatakan ada perubahan gaya bertarung saat melawan petarung MMA asal Amerika Serikat itu. Menurut dia, perubahan gaya bela diri tersebut karena sedang mempersiapkan duel tinju melawan Manny Pacquiao. Hasilnya, McGregor kalah KO di ronde kedua saat melawan Poirier.
Baca Juga:
Imbas kekalahan itu, jadwal tinju melawan Pacquiao berpotensi batal. Namun, McGregor sendiri sadar bahwa fokus utama saat ini adalah pertarungan trilogi melawan Poirier. Saya menikmati pertarungan yang kedua dan saya menikmati pekerjaan saya," kata dia dikutip dari The Sun, Kamis, 4 Februari 2021.
Baca juga : Lewat Media Sosial, McGregor dan Poirier Sepakat Pertarungan Trilogi di UFC
"Saya seorang yang disiplin dalam pendekatan dan saya bersikap seperti menghadapi pertarungan tinju. Itulah yang saya dapatkan karena memilih laga ini, dan lawan sebagai pendahuluan dari pertandingan tinju melawan Pacman. Saya pantas mendapatkan kaki saya dihajar seperti itu dan ini bukan permainan yang pantas," kata McGregor.
McGregor, 32 tahun, mengalahkan Poirier dalam pertarungan kelas bulu pada 2014. Dengan kekalahan McGregor, Januari lalu, pintu untuk pertarungan ketiga pun terbuka. McGregor pun sudah terang-terangan meminta pertarungan ketiga untuk mempertaruhkan gelar juara kelas ringan.
"Pertarungan hebat oleh The Diamond. Bukan pertarungan trilogi yang kuharapkan, atau urusan taktis lainnya, tapi aku akan berbohong jika kubilang hal ini tidak seharusnya terjadi. Inilah yang seharusnya selalu terjadi," ujar McGregor.