TEMPO.CO, Jakarta - Sejarah tinju pada 10 Februari mencatat satu penampilan menarik dari Muhammad Ali pada 1962. Saat itu, Sang Legenda kelas berat untuk pertama kalinya dijatuhkan lawan, meski akhirnya menang KO.
Muhammad Ali saat itu masih dikenal sebagai Cassius Clay karena baru setahun sebelumnya menjadi musim dan berganti nama. Usianya baru 20 tahun dan tengah menjalani tahun keduanya sebagai petinju profesional.
Pada 20 Februari 1962 itu Ali menghadapi Sonny Banks, petinju Amerika lain berusia 21 tahun, di Madison Square Garden, New York, New York, Amerika. Ada sekitar 2.000 orang yang hadir menyaksikan pertarungan tinju nongelar kelas berat itu.
Muhammad Ali. (instagram/@muhammadali)
Ali tampil sebagai favorit dalam duel itu. Ia telah merebut hati penggemar tinju Amerika setelah terus menang dalam 10 pertarungan sebelumnya, termasuk 6 kali menang KO. Ia juga menyandang nama besar sebagai peraih medali emas kelas berat ringan Olimpiade 1960.
Tapi, dalam duel itu ia mendapat kejutan. Banks sempat menjatuhkannya di ronde pertama. Itulah untuk pertama kali dalam karier profesionalnya Ali dijatuhkan lawan.
Baca Juga: Sejarah Tinju 9 Februari: Aksi Sugar Ray Leonard di Akhir Masa Kejayaan
Namun, Ali kemudian bangkit pada hitungan kedua. Selanjutnya, ia menjatuhkan lawan dengan kombinasi pukulan kiri dan kanannya di ronde kedua, meski lawannya masih bisa bangun lagi.
Pada ronde ketiga, Ali memberondong musuh yang melemah ke seluruh sudut ring. Dia dua kali membuatnya terhuyung-huyung di tali tetapi tidak bisa menjatuhkannya.
Kondisi sama terjadi di ronde keempat. Tapi, wasit Ruby Goldstein akhirnya menghentikan pertarungan pada detik 26, menyelamatkan Banks yang sudah benar-benar goyah.
Baca Juga: Duel Melawan Mayweather Dianggap Berbahaya buat Jake Paul
Seusai pertandingan, Ali yang sudah dikenal biasa bermulut besar, berkata, "Itu adalah pertama kalinya saya dirobohkan sebagai seorang profesional. Saya harus bangun untuk mengurus banyak hal setelah itu karena itu agak memalukan, saya harus berada di lantai."
"Seperti yang Anda tahu, saya pikir saya yang terhebat dan saya tidak seharusnya berada di lantai. Jadi saya harus bangun dan mengalahkannya, dalam empat ronde seperti yang saya prediksi."
Banks meninggal pada 13 Mei 1965, karena cedera yang dideritanya dalam pertarungan melawan Leotis Martin tiga hari sebelumnya.
Ali terus melambung setelah duel itu, menjalani duel demi duel dengan kemenangan dan akhirnya mencapai titik tertinggi pada 25 Februari 1964. Ia mengalahkan Sonny Liston dan berhasil merebut gelar juara dunia WBA, WBC, NYSAC, dan The Ring.
Gelar itu ia pertahankan 9 kali. Lalu, Maret 1996, ia terlilit masalah karena menolak dikirim ke Perang Vietnam. Lisensi tinjunya dicabut, juga gelar juaranya. Ia baru kembali pada 1970.
Baca Juga: Sejarah Tinju Dunia: Kala Prince Nasheem Hamid Unifikasi Gelar
Setelah kembali, ia masih terus mengalami suka duka di ring hingga 1981. Ia sempat kembali menguasai sabuk gelar juara pada 1974-1978. Secara total rekor bertinjunya adalah 56-5 (37 KO). Ia telah menang 21 kali dalam duel perebutan gelar dan memenangi 14 pertarungan perebutan gelar juara sejati.
Muhammad Ali dianggap sebagai salah satu petinju terhebat dalam sejarah tinju dunia. Dia menjadi satu-satunya petarung yang dinobatkan sebagai petarung peringkat teratas oleh BoxRec sebanyak 12 kali. Ia juga menjadi satu-satunya petinju yang mampu enam kali meraih predikat Petinju Terbaik Tahun Ini (Fighter of the Year) dari The Ring. Ia meninggal pada 3 Juni 2016 daam usia 74 tahun.
BOXREC | BOXINGNEWSONLINE