TEMPO.CO, Jakarta - Tim-tim Formula 1 dan pabrikan akhirnya menyepakati pembekuan pengembangan mesin mereka yang digunakan saat ini setelah musim 2021 rampung. Kesepakatan tersebut terjadi dalam pertemuan virtual Komisi F1 pada Kamis kemarin, 11 Februari 2021.
FIA dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa keputusan pembekuan pengembangan mesin tersebut diambil secara bulat. Mereka menilai hal itu sebagai sesuatu yang positif karena mencerminkan kekompakan dari seluruh pemangku kepentingan.
Pembekuan pengembangan mesin dilakukan pada akhir musim ini dan pada 2025 FIA berencana untuk memperkenalkan spesifikasi mesin baru. Saat ini, seluruh mesin yang digunakan dalam balapan berkonfigurasi V6 Hybrid.
Keputusan pembekuan mesin itu sendiri dianggap menguntungkan tim Red Bull. Pasalnya mereka dipastikan akan terus menggunakan mesin Honda hingga 2025.
Pabrikan asal Jepang itu sendiri memutuskan akan meninggalkan F1 di pengujung musim ini dan Red Bull kesulitan untuk mencari penggantinya.
Baca: Lewis Hamilton Teken Kontrak Baru, Ini Susunan Akhir Pembalap F1 2021
Red Bull bisa saja memilih beralih kembali ke mesin Renault namun tampaknya mereka kapok menggunakan power unit pabrikan Prancis tersebut yang dianggap tak tahan banting di musim-musim sebelumnya.
FIA mengatakan mesin baru yang akan digunakan pada 2025 harus lebih kuat, lebih ramah lingkungan, dan lebih murah agar menarik lebih banyak pabrikan ke olahraga itu. Mesin baru itu juga akan menggunakan bahan bakar yang berkelanjutan.
Di waktu yang sama, FIA juga mengonfirmasi Portugal akan menempati slot kosong pada 2 Mei yang ditinggalkan oleh Vietnam untuk menjadi balapan seri ketiga musim ini. Namun keputusan final masih tergantung kontrak dengan promotor setempat.
Sementara itu, rencana untuk menggelar sprint race sebagai penggantin sesi kualifikasi belum dapat diputuskan. FIA menyatakan telah membuat kelompok kerja untuk menatangkan rencana tersebut. Mereka berharap rancangan tersebut akan selesai sebelum start seri balapan Formula 1 musim 2021.