TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Tyson Fury memberikan pukulan baru kepada Deontay Wilder. Ia merasa kasihan pada mantan musuhnya tersebut setelah ngotot meminta pertarungan ulang dalam sebuah laga tinju dunia.
The Gipsy King menyelesaikan salah satu comeback terhebat dalam olahraga ketika ia mengalahkan Bronze Bomber tahun lalu. Kemenangan itu membuat Fury menjadi juara kelas berat dunia sekali lagi.
Namun, Deontay Wilder tidak terima dan mencari kambing hitam atas kekalahan tersebut. Ia menuduh Fury melakukan kecurangan, memecat pelatihnya dan menuduh wasit bertindak bias.
"Dia benar-benar mengecewakan saya sebagai seorang laki-laki dan saya merasa kasihan padanya. Bahkan jika dia kembali, saya pikir dia sudah selesai. Orang-orang tidak takut padanya lagi," kata dia dikutip dari The Sun, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca juga : Tinju Dunia: Tyson Fury Cari Alternatif Jika Duel Lawan Anthony Joshua Batal
Wilder menuntur Fury untuk melakukan pertarungan trilogi untuk menentukan pemenang duel di antara mereka. Ia mengklaim ketentuan itu ada dalam kontrak. Namun, Fury menanggap klausul tersebut sudah berakhir pada bulan Oktober 2020.
Petinju 32 tahun itu pun menolak tawaran Wilder. "Sejauh yang saya ketahui, ketentuan itu sudah selesai. Saya mengalahkannya dua kali, benar-benar menghancurkannya untuk kedua kalinya. Tidak ada lagi pertarungan antara aku dan Wilder."
Tyson Fury malah diperkirakan akan menghadapi Anthony Joshua pada jadwal tinju berikutnya. Ia ingin menyatukan sabuk tinju kelas berat. Itupun, ia merasa frustrasi karena negosiasi tidak mengalami kemajuan. "Itu adalah kekacauan besar. Kami tidak lebih maju hari ini dibandingkan tahun lalu," kata dia.
"Mereka punya waktu setahun penuh untuk membuat pertarungan ini terjadi. Sejak pertarungan terakhir Wilder, bahkan sebelum pertarungan Wilder, mereka membicarakan tentang kemungkinan pertarungan antara aku dan Joshua. Mereka punya waktu setahun penuh untuk membuat pertarungan tinju terjadi dan itu belum terjadi sampai sekarang," kata Tyson Fury.