TEMPO Interaktif, Medan: Kalah dari segi fisik dan postur, Tim Nasional basket putri Indonesia U-18 harus mengakui keunggulan Kazakhstan pada hari ketiga Kejuaraan Basket Yunior tingkat Asia ke-19 yang dilaksanakan di Gedung Olah Raga Angkasa Pura, Pangkalan Udara Medan, Sumatera Utara.
Meski postur para pemain Kazakhastan di atas rata-rata tinggi pemain putri Indonesia, tapi Timnas mampu memberikan perlawanan yang sepadan dengan skor akhir, 81-61. Bahkan di kuarter awal, Indonesia sempat memimpin perolehan poin, 18 dan Kazakhastan 15.
Namun memasuki pertengahan kuarter kedua, timnas mulai kedodoran hingga Tamara Seregina dkk. memimpin perolehan poin dengan selisih 10 poin. Kuarter ketiga dan keempat Kazakhastan terus memimpin 18-11, dan 23-17.
Pelatih Timnas, Rastafari Horongbala mengatakan kekalahan ini lebih kepada faktor fisik dan postur pemain. "Sehingga kami tidak mampu menerapkan strategi. Ini patut kita sayangkan," kata Rastafari.
Sementara pelatih Kazakhastan, Larissa Butnik, mengakui ketangguhan permainan Timnas. "Cukup merepotkan. Tapi tim terbaiklah yang menang," tuturnya, seusai pertandingan, Selasa (4/11).
Meski mengalami kekalahan, Rastafari yakin Timnas dapat meraih posisi kedua di Divisi II pada kejuaraan basket amatir tersebut. "Minimal (target PB Perbasi juara tiga). Tapi, saya rasa kita bisa menjadi juara dua," ujar Rastari.
Untuk meraih posisi kedua, Rastafari dan anak asuhnya harus berjuang keras menghadapi Filipina dan Thailand. "Dua negara itu cukup pengalaman," ucapnya.
Soetana Monang Hasibuan