TEMPO.CO, Jakarta - Claressa Shields menorehkan sejarah luar biasa di ring tinju dunia dengan kemenangannya atas Marie-Eve Dicaire dalam pertarungan di Flint, Michigan, Amerika, Sabtu WIB, 6 Maret 2021 WIB.
Petinju Amerika berusia 25 tahun itu menjadi petinju pertama, di sektor putra atau putri, yang menjadi juara sejati di dua kelas berbeda setelah era empat sabuk.
Kemenangan angka mutlak atas Marie-Eve Dicaire, asal Kanada, memastikan dia berhasil mempertahankan gelar juara kelas menengah ringan WBC dan WBO, merebut gelar IBF dari Dicaire, dan meraih gelar WBA yang kosong.
Sebelumnya, ia juga pernah menjadi juara sejati kelas menengah dari 2019 hingga September 2020.
Siapakah Claressa Shields? Berikut sejumlah fakta tentangnya:
• Wanita kelahiran Michigan 25 tahun lalu itu sudah membetot perhatian sejak berlaga di amatir. Ia dua kali merebut medali emas olimpiade di kelas menengah, yakni pada Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
• Ia mulai terjun ke profesional pada 2016. Hingga kini ia mampu mempertahankan rekor selalu menang dalam 11 pertandingan yang dijalaninya, dengan meraih 2 KO.
• Ia selalu mengklaim diri sebagai yang terbaik (GWOAT alias greatest woman of all time) di ring tinju dunia. Karena klaimnya itu ia berselisih dengan Laila Ali, putri Muhammad Ali, yang merasa dirinya yang terbaik. Laila Ali, 43 tahun, memiliki catatan 24-0 (21 KO).
• Di tengah perselisihan itu, Claressa Shields menantang Laila Ali untuk menyelesaikannya di ring tinju untuk membuktikan yang terbaik. Laila Ali yang sudah pensiun dan menekuni dunia kuliner, mengaku siap meladeni tapi minta dibayar mahal. Sejauh ini belum ada promotor yang bersedia mendukung duel keduanya.
Selanjutnya: Kejar Tantangan, Terjuni MMA