TEMPO.CO, Jakarta - Irene Kharisma Sukandar atau lebih dikenal sebagai Irene Sukandar, Grand Master Wanita Catur Indonesia sempat tidak menyanggupi undangan Deddy Corbuzier untuk bertanding melawan Dewa Kipas.
Undangan pertandigan ini bermula dari menyeruaknya kasus Dadang Subur pemilik akun Dewa Kipas usai mengalahkan pecatur Levy Rozman pemilik akun Gotham Chess beberapa waktu lalu.
Pertandingan persahabatan keduanya akan berlangsung pada Senin, 22 Maret 2021. Deddy mensponsori pertandingan ini. Ia menyiapkan uang senilai Rp 150 juta sebagai hadiah. Baik kalah ataupun menang, kata Deddy akan mendapatkan hadiah tersebut.
Irene Sukandar menceritakan alasan kenapa dirinya sempat menolak undangan Deddy tersebut melalui kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada Jumat, 19 Maret 2021. Ketika pihak Deddy menghubungi Irene, ia sedang fokus latihan sebab akan mengikuti kejuaraan dunia dan Pelatnas.
"Di situ Mbak Tia mengundang atas nama Mas Deddy untuk pertandingan persahabatan dan lain sebagainya. Karena saya sedang fokus dengan latihan, jadi manajer saya yang waktu itu menghandle ini semua," tutur Irene Sukandar.
Di samping itu, Irene juga belum mengantongi izin dari Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) untuk memberikan pernyataan atau melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan kasus tersebut.
Setelah ia hadir di podcast milik Deddy, Irene Sukandar dihubungi oleh perwakilan Percasi. Pihaknya menyebut bahwa persoalan tersebut dianggap sudah selesai. Hal ini karena Percasi juga sudah melakukan konferensi pers, ditambah dengan data-data yang disebutkan Irene dalam podcast Deddy.
“Itu kenapa dari hal ini diterjemahkan sebagai penolakan,” lanjut Irene.
Usai latihan, Irene Sukandar membuka media sosial. Berbagai macam perkataan mengandung unsur bullying dilancarkan kepadanya. Ada pula yang sampai menyeret keluarga Irene ke dalamnya.
“Saya langsung kaget. Setelah saya selesai latihan, saya lihat-lihat sosmed [sosial media] saya penuh dengan serangan-serangan, bullyan-bullyan yang juga menyerang keluarga saya," ungkapnya.
Hal ini dirasa Irene Sukandar sudah mendesak karena masuk ke ranah pribadi. Akhirnya, ia menghubungi Percasi. Ia meminta agar diizinkan menyanggupi undangan pertandingan persahabatan tersebut.
Awalnya, kata Irene Sukandar, Percasi tidak mengizinkan sebab ada etika yang mengikatnya. Percasi tidak mau melangkahi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
ANNISA FEBIOLA
Baca juga: Cerita di Balik Nama Dewa Kipas yang Akan Tanding Catur Lawan GM Irene Sukandar