TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa Valentino Rossi untuk pertama kalinya sejak 2012, tim Pabrikan Yamaha MotoGP memulai babak baru dengan pembalapnya, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, di Qatar akhir pekan ini. Meskipun menukar Rossi dengan Quartararo mulai menunjukkan perubahan, tim Yamaha berusaha menebus kesalahan untuk musim lalu.
Di MotoGP 2020, Yamaha berhasil memenangkan 7 dari 14 putaran. Namun, hasil itu belum cukup untuk merebut gelar juara dunia pembalap, tim, dan konstruktor. Masalah katup mesin dan cengkraman ban sepanjang musim membuat para pembalap Yamaha tampil tidak konsisten.
Tes pramusim terbatas yang dilakukan di Qatar cukup menggembirakan. Vinales dan Quartararo finis kedua dan ketiga di belakang pembalap Ducati, Jack Miller, sebagai pembalap tercepat. Namun pengujian dan balapan selalu memberi dua skenario yang berbeda. "Balapan pertama musim ini selalu mendebarkan. Ini pertama kalinya kami benar-benar mengukur diri kami sendiri melawan pesaing kami," kata Direktur Tim Monster Yamaha Massimo Meregalli dikutip dari Crash, 25 Maret 2021.
Pembalap Monster Energy Yamaha Maverick Vinales. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Baca juga: 5 Hal Penting yang Jadi Sorotan Menjelang MotoGP 2021 Akhir Pekan Ini
"Kami telah membuat langkah-langkah yang bagus selama tes Qatar, dan kami merasa percaya diri. Para insinyur Yamaha dan pembalap penguji kami sudah bekerja keras. Baik Maverick dan Fabio merasa nyaman dengan paket yang telah kami persiapkan untuk mereka selama tes, jadi sekarang tinggal masalah memulai pertunjukan."
Baik Vinales dan Quartararo mengalami akhir musim yang mengenaskan. Vinales hanya berada di peringkat keenam di kejuaraan dunia MotoGP, peringkat terendahnya sejak bergabung dengan Yamaha pada 2017. "Tes musim dingin tahun ini tidak terlalu lama, tetapi kami masih memiliki banyak pekerjaan dan tes Qatar sangat positif. Kami akan memulai musim baru dan kami berada pada level yang baik," kata Vinales.
Quartararo memenangkan tiga balapan untuk Petronas Yamaha musim lalu dan memimpin kejuaraan dunia 2020 hingga separuh musim. Namun, ia harus puas turun ke posisi kedelapan di akhir musim. "Saya sangat penasaran untuk melihat apakah kondisi lintasan telah banyak berubah sejak tes MotoGP Qatar, tetapi yang terpenting, saya hanya ingin mengendarai M1 saya lagi dan memulai musim 2021," kata dia.