TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 29 Maret 2021 bertepatan dengan hari lahirnya Alan Budikusuma, mantan pemain bulu tangkis Indonesia peraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra.
Alan Budikusuma lahir pada 1968, ketertarikannya dengan bulu tangkis pun dimulai sejak ia berusia 7 tahun. Mengawali karirnya dengan bergabung pada klub bulu tangkis Rajawali di Surabaya.
Keseriusan Alan pada bulu tangkis pun mulai terlihat saat usianya yang ke 15 dengan memutuskan meninggalkan kota kelahirannya dan bergabung dengan klub yang juga banyak mencetak atlet bulu tangkis berprestasi, yaitu PB Djarum.
Lalu, ia dipanggil PBSI pada 1987 bersama Ardy B. Wirnata, rekan satu klubnya dan Hermawan Susanto. Prestasinya mulai terlihat saat ia menjuarai tunggal putra junior di Jakarta Open pada 1985 pada usia 17 tahun dan Thailand Terbuka pada 1989.
Kemudian pada dekade 1990-an, ia seperti jagoan tanpa prestasi top. Ke kalah nya pada pertandingan Final Piala Thomas 1992 di Kuala Lumpur, Malaysia, melawan Foo Kok Keong, membuat ia di kucilkan lewat berbagai artikel di koran.
Baca: Gaya Olahraga Couple ala Alan Budikusuma dan Susi Susanti
Namun, Alan Budikusuma adalah atlet yang bisa belajar dari kekalahan, contohnya pada tahun yang sama yaitu pada 1992, ia mengalahkan Ardy B. Wiranata di Olimpiade Barcelona dan pada 1996 Alan Budikusuma mengalahkan Poul Erik di Indonesia Open.
Setelah Olimpiade Atlanta pada 1996, Alan memutuskan untuk pensiun dari bulu tangkis. Namun, dia tidak bisa langsung memutuskan hubungan dengan bulu tangkis, dan ia masih mengkritisi perkembangan bulu tangkis di Indonesia.
Satu tahun setelahnya pada 1997, Alan Budikusuma menikah dengan Susi Susanti, yang juga menjadi peraih medali emas untuk tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992. Kemudian pada pertengahan 2002, bersama dengan Susi, Alan menyiapkan perusahaan yang memproduksi raket dengan merek sendiri, yaitu Astec (Alan-Susi Technology).
ASMA AMIRAH