TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Ducati Francesco Bagnaia berencana mengubah strategi untuk balapan kedua di Sirkuit Losail, MotoGP Doha, Qatar, akhir pekan mendatang. Perubahan strategi itu dibuat untuk menjaga peluangnya naik podium di akhir balapan.
Bagnaia, yang memimpin balapan selama 14 lap di MotoGP Qatar, pantas kecewa sebagai debutan di tim pabrikan Ducati. Ia harus tercecer keluar dari tiga besar ketika daya cengkeram motornya melemah."Saya mengambil banyak risiko di lap terakhir karena setelah balapan seperti ini, saya tidak senang tanpa podium," kata Bagnaia dikutip dari Crash, 30 Maret 2021.
Ketika posisinya merosot, Bagnaia pun berusaha menempel jarak pembalap di depannya, Johann Zarco dan Joan Mir. "Saya banyak menekan saat mengejar Johann dan Joan. Ketika saya melihat Joan dengan Suzuki melebar di tikungan terakhir, saya mencoba keluar dengan sempurna dan tidak mungkin untuk tidak menyusulnya karena motor kami sangat kuat di jalan lurus."
Baca juga : MotoGP: Joan Mir Sudah Bisa Tersenyum Usai Insiden Disalip Motor Ducati
Zarco melewati garis finis 1,092 detik di belakang pemenang balapan Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales. Adapun Bagnaia hanya 0,032 detik dari pembalap Prancis itu dan 0,093 detik di depan Mir. Berkaca pada strategi balapannya, Bagnaia merasa itu mungkin sebuah kesalahan untuk memimpin balapan di awal yang begitu lama.
"Saya pikir kecepatan yang saya buat cukup untuk tetap konstan hingga finis, tapi mungkin karena kondisi yang lebih dingin atau keberadaan angin membuat saya mulai kesulitan setelah 15 dari 22 lap," kata pembalap Italia itu.
Ia melanjutkan, "Saya mencoba untuk tetap di urutan pertama, tetapi Maverick memiliki kecepatan yang sangat bagus dan daya tarik motornya lebih dari motor kami. Ketika dia maju di depan saya, saya mencoba untuk mengikuti, tetapi dia sudah lolos. Di tikungan terakhir, Yamaha dan Suzuki memiliki daya tarik lebih besar."
Baca juga : MotoGP 2021: Klasemen Pembalap Usai Seri Pertama dan Jadwal Berikutnya
Francesco Bagnaia meneruskan, "Jadi mungkin untuk minggu depan saya harus sedikit mengubah strategi. Mungkin saya akan mengurangi dorongan di bagian pertama balapan dan mengikuti seseorang lainnya. Pasti kami menjadi lebih baik di bagian terakhir balapan."
"Kami membutuhkan sesuatu untuk meningkatkan cengkeraman berkendara karena saya kehilangan banyak waktu saat mengangkat motor. Hal terpenting adalah memiliki lebih banyak daya cengkeram. Jika saya tidak kalah saat keluar dari tikungan, lebih mungkin untuk tetap dekat dengan Maverick karena saya lebih kuat pada rem dan saat masuk tikungan," katanya.
Adapun rekan setim Bagnaia, Jack Miller, yang mengawali balapan dari posisi terdepan berjuang lebih keras dengan performa ban yang menurun di MotoGP Qatar akhir pekan lalu. Ia merosot ke posisi sembilan di akhir balapan.