TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Anthony Joshua telah mendapat lampu hijau untuk melawan bintang UFC Francis Ngannou. Namun, promotor Eddie Hearn memberi syarat bahwa Dillian WHyte harus terlebih dulu melawan Ngannou.
Ngannou pertama kali mengarahkan karier tinju pada usia 22 tahun. Namun, setelah pindah ke Prancis, ia malah memulai karier sebagai petarung MMA karena lebih mudah untuk menemukan lawannya. Kariernya melesat dan Ngannou menjadi raja kelas berat UFC setelah mengalahkan Stipe Miocic.
Namun, dia belum putus asa untuk mencapai puncak kariernya tinju. Baru-baru ini, ia dipanggil untuk melawan Tyson Fury, 32 tahun, dan Joshua, 31 tahun. “AJ ingin menjadi yang terbaik, tetapi dia juga ingin melakukan hal yang berbeda setelah dia memenuhi tujuannya," kata Eddie Hearn dikutip dari The Sun, Rabu, 7 April 2021.
Francis Ngannou setelah mengalahkan Jairzinho Rozenstruik dalam pertandingan kelas berat di UFC 249, Sabtu malam, 9 Mei 2020.(Instagram/Francis Ngannou )
Baca juga : Dana White Tak Restui Duel Tinju Lawan UFC, Whyte Vs Ngannou
"Jadi, perkelahian AJ dengan Francis Ngannou bukanlah hal yang mustahil. Sama seperti Katie Taylor vs Cyborg atau Nunes, secara potensial,” kata Eddie yang tak mengesampingkan pertarungan antara bintang UFC Amanda Nunes atau Cris Cyborg dan juara tinju Irlandia Katie Taylor.
Sebelumnya, Hearn memiliki rencana untuk Dillian Whyte, mantan juara kickboxing Eropa, untuk menghadapi Ngannou dalam kesepakatan dua pertarungan. Pertarungan akan terjadi di atas ring tinju dan oktagon.
Eddie masih belum menyerah pada gagasan promosi silang antara tinju dan MMA antara Ngannou, 34, dan Whyte, 32. “Saya suka Francis NGannou. Kami hampir memiliki presser dengan Dillian Whyte dan dia, tetapi UFC menutupnya peluangnya. Saya ingin melihat pertarungan ganda antara Ngannou dan Dillian Whyte."