TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Dillian Whyte siap beralih ke dunia seni bela diri campuran UFC untuk melawan Francis Ngannou. Ia ingin bertarung untuk perebutan gelar juara kelas berat.
Petinju berjuluk The Bodysnatcher kembali dalam perburuan gelar tinju dunia setelah membalas dendam melawan Alexander Povetkin dengan KO di ronde kelima. Tapi, seruannya untuk melawan juara WBC yang digulingkan Deontay Wilder tampaknya tidak didengarkan.
Dikutip dari TalkSPORT, Dillian Whyte mengungkapkan kesiapannya untuk bertarung di Oktagon. Promotornya, Eddie Hearn, sebetulnya telah menawarkan kesepakatan dua pertarungan melawan Ngannou tahun lalu. Namun, saran itu belum berterima.
Eddie juga menyarankan Anthony Joshua untuk menjajal seni bela diri bebas tersebut. Tapi Whyte, yang memulai karier sebagai kickboxer, tampaknya berada di baris terdepan untuk menjajal pannggung UFC.
“Bayangkan saya pergi dan memenangkan kejuaraan kelas berat UFC. Saya akan menjadi petinju pertama yang melakukan itu dan, dengan tahap karier saya saat ini, saya bisa melakukannya," kata Whyte dikutip dari The Sun, 13 April 2021.
Petinju asal Inggris itu meneruskan, "Sebagai juara kelas berat sementara, pergi dan memenangkan kejuaraan kelas berat tak terbantahkan UFC, saya pasti siap untuk itu."
Eddie Hearn, Bos Matchroom, masih belum menyerah pada gagasan promosi saling-silang antara tinju dan UFC. Menurut dia, kombinasi tinju dan UFC antara Ngannou, 34 tahun, dan Whyte, 32 tahun, menjadi sejarah olahraga tersebut.
Hearn berkata, “Saya suka Francis NGannou. Kami hampir memiliki presser dengan Dillian Whyte, tetapi UFC menutup peluangnya. Saya ingin sekali melihat pertandingan ganda dengan Ngannou dan Dillian Whyte. Satu di ring dan satu lagi di oktagon."
Sebelum memutuskan untuk mengambil tinju, Dillian Whyte berkompetisi di kickboxing dan MMA. Dia sempat mengalahkan seorang petarung bernama Will Riva pada tahun 2009 untuk memenangkan gelar kickboxing Inggris WPKL.
Baca juga : Tinju: Anthony Joshua Bisa Melawan Francis Ngannou Setelah Dillian Whyte