TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Programing Surya Cipta Media, Harsiwi Achmad, menyatakan pihak Indosiar tak mempermasalahkan munculnya #GerakanMuteMassal sebagai respons atas komentator Valentino Simanjuntak atau lebih dikenal dengan Valentino Jebret karena dianggap hiperbola. Indosiar, kata Harsiwi, masih akan tetap menjadikan Valentino sebagai komentator di Piala Menpora 2021.
"Kami tidak mempunyai kasus dengan Valent. Apa yang dilakukan Valent di layar ketika menjadi live commentary di Piala Menpora memang atas persetujuan dan dorongan dari Indosiar," ucap Harsiwi saat dihubungi, Kamis, 14 April 2021.
Menurut Harsiwi, gaya komentator Valentino merupakan bagian dari strategi untuk membuat turnamen Piala Menpora 2021 lebih semarak. Ia juga berharap, melalui Valentino bisa turut menggaet pemirsa di luar segmen sepak bola.
"Hal ini adalah strategi untuk membuat tayangan Piala Menpora yang tanpa penonton menjadi lebih meriah dan seru dinikmati pemirsa di rumah," ucap Harsiwi.
Menurut dia, ada empat hal yang ditekankan dalan setiap live commentary Indosiar. Pertama, menciptakan hype positif terhadap pertandingan. Kedua, fair tidak memihak salah satu klub. Ketiga, tidak mengeluarkan kata-kata mengandung SARA. Terakhir, mendorong pemirsa yang menonton dari rumah untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Bahwa dengan gaya tersebut ada yang suka dan tidak suka, tidak apa-apa. Itu hanyalah perbedaan selera. Yang terpenting tayangan bola ini harus positif dan bisa diterima oleh kalangan lebih luas," ucap dia.
Khususnya di Piala Menpora 2021, Valentino Jebret telah memandu jalannya pertandingan sejak babak penyisihan grup. Paling baru, pria 38 tahun itu menjadi komentator pada pertandingan perempat final, PSS Sleman melawan Bali United pada Senin, 12 April 2021.
Munculnya #GerakanMuteMassal bermula dari cuitan Bali United lewat akun Twitter-nya pada Minggu, 11 April 2021. Di situ, Bali United me-mention Indosiar terkait dengan gaya komentator yang hiperbola. Hal itu kemudian memantik warganet untuk ikut berkomentar perihal gaya Valentino Jebret yang dianggap berisik dan hiperbola.
Merespon hal itu, Valentino Simanjuntak mengancam akan melaporkan akun-akun yang dianggap menyampaikan kata-kata dasar dengan aduan sebagai ujaran kebencian yang melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.
IRSYAN HASYIM
Baca Juga: Valentino Jebret Siap Laporkan Akun Kasar ke Polisi