Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini, Ikon Legenda Basket Kareem Abdul-Jabbar Berulang Tahun ke-74

Reporter

image-gnews
Presiden AS Barack Obama mengalungkan medali kepada mantan pebasket dunia, Kareem Abdul-Jabbar dalam upacara Presidential Medal of Freedom di Gedung Putih di Washington, AS, 22 November 2016. REUTERS
Presiden AS Barack Obama mengalungkan medali kepada mantan pebasket dunia, Kareem Abdul-Jabbar dalam upacara Presidential Medal of Freedom di Gedung Putih di Washington, AS, 22 November 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan hari ini, 16 April, Kareem Abdul-Jabbar atau bernama lahir Ferdinand Lewis Alcindor berulang tahun yang ke-73. Ia mantan pemain basket legendaris NBA kelahiran Harlem, bagian utara New York, Amerika Serikat.

Kareem, selain pemain basket profesional dikenal pula sebagai aktivis, aktor, dan penulis. Ia masih menjadi pemegang rekor poin terbanyak sepanjang sejarah pertandingan NBA, yakni 38,387 poin, 17,440 Rebound dan 3,189 Block.

Perjalanan hidup Kareem Abdul Jabbar penuh liku. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Katolik, Cora dan Lewis Alcindor seorang petugas kepolisian dan musisi Jazz. Di usianya yang ke-9 tahun, ia mencoba untuk pertama kalinya melakukan lemparan shot, namun gagal. Kareem kecil bersekolah St. Jude's parish Catholic School, karena postur tubuhnya yang tinggi, Kareem sering mendapatkan ejekan dari murid lain, yang membuat tidak percaya diri.

Kareem gemar membaca buku, ia juga penggila olahraga, di sekolahnya tersebut Kareem mengikuti sejumlah olahraga seperti bola basket, baseball, lari, renang dan ski es. Dua tahun berselang, pada 1957, Kareem dipindahkan ke St Jude’s Parish School.

Tinggi tubuhnya telah mencapai 198 cm ketika ia menyelesaikan Junior High School-nya, dengan tubuh setinggi itu, tak heran Kareem kecil telah mampu melakukan gerakan dunk shoot. Berkat bakat dan kerja keras, membuat Kareem muda banyak diincar sekolah pencari bakat, pada akhirnya ia masuk ke Power Memorial Academy.

Singkat cerita setelah Kareem lulus dari Power Memorial Academy pada 1965, selanjutnya ia mendaftarkan diri menjadi mahasiswa baru di University of California at Los Angeles atau UCLA, mengambil jurusan Sejarah dan Bahasa Inggris. Di UCLA inilah Kareem mempelajari Islam, dan di kemudian hari memutuskan berpindah agama menjadi mualaf.

Meskipun tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Kareem tidak melupakan kesenangannya pada basket, ia bergabung dengan tim bola basket UCLA di bawah pelatih John Wooden. Selama bermain untuk tim bola basket UCLA, ia menempati posisi Center dan membawa timnya pada 88 kali kemenangan dan dua kali kalah.

Kareem banyak mendapat gelar selama perjalanannya bermain untuk UCLA, di antaranya ia pernah mendapat gelar sebagai Player of The Year hingga dua kali pada 1967 hingga 1969. Kemudian Kareem juga pernah mendapat First Team All American sebanyak tiga kali, dan tiga kali berturut-turut dari 1967 sampai 1969 menjuarai NCAA Basketball Champion Teams, berkat permainan di turnamen tersebut Kareem pun meraih anugerah sebagai NCCA The Most Player setiap tahunnya, yakni 1967, 1968 dan 1969.

Selain itu, Kareem juga dinobatkan sebagai pemain pertama yang memperoleh Naismith College Player of The Year pada 1969. Kareem Abdul Jabbar mengakhiri kariernya di UCLA dengan 2.325 poin dan 1. 367 rebounds.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah selesai kuliah pada tahun 1969, Kareem Kemudian secara profesional bergabung dengan Milwaukee Bucks yang saat itu menduduki peringkat terbawa di NBA memenangi koin tos atas Phoenix Sun's untuk mendapatkan draf nomor 1. Sehari setelah klub basketnya, Milwaukee Bucks, menjuarai NBA pada 1 Mei 1971, di usianya yang ke-24 tahun, Alcindor memutuskan memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Kareem Abdul-Jabbar.

“Saya diperkenalkan dengan Islam ketika saya masih menjadi mahasiswa baru di Universitas California,” kata Kareem dikutip dari Al-Jazeera.

Kemudiann pada tahun 1975, Kareem minta ditukar karena merasa terisolasi di Milwaukee Bucks, lantas klubnya tersebut menukar Kareem ke LA Lakers. Bersama Kareem, LA Lakers berhasil memenangi cincin NBA untuk kali pertama dari 5 gelar pada tahun 1980. Kemudian pada 9 April 1984, Kareem Abdul Jabbar menjadi pencetak angka tertinggi di NBA dengan 31.420 poin. Kareem mengakhiri kariernya sebagai pemain basket profesional di NBA pada 1989 di usianya yang ke-42 dengan koleksi poin per game 24.6 poin, 11.2 rebounds, 3.6 blocked shot dan 559 persentase tembakan.

Sepanjang kariernya sebagai pemain basket profesional, Kareem telah banyak mendulang prestasi, ia merupakan pemain pertama yang mendapatkan First Team All League 10 kali serta Second Team 5 kali. Rekor pencetak angka tertinggi sepanjang masa dengan 38.387 poinnya menjadikannya kenangan tersendiri bagi para penggemar.

Selain rekor tersebut, Kareem Abdul-Jabbar juga memegang rekor sebagai Most Season dari 1000 lebih poin, most minutes played, most field goals. Wajar bila Kareem Abdul-Jabbar mendapatkan julukan The Greatest Center in History.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Berkah Leukimia Kareem Abdul-Jabbar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

1 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

3 hari lalu

Damos Dumoli Agusman, Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional. Sumber TEMPO/Suci Sekar
KBRI Austria Buka Puasa Bersama dengan WNI Muslim di Wina

Dubes RI untuk Austria mengadakan acara buka puasa bersama dengan organisasi-organisasi Islam dan 200 WNI di Wina.


Kisah Para Pemain Muslim NBA Berlaga Sambil Berpuasa Ramadan

3 hari lalu

Kyle Irving. Foto : X
Kisah Para Pemain Muslim NBA Berlaga Sambil Berpuasa Ramadan

Sejumlah pemain muslim NBA membagikan kisah mereka mengenai tantangan hingga kiat mereka agar tetap bisa tampil maksimal saat puasa Ramadan.


Berita Basket: Tampil di BCL Asia 2024, Prawira Harum Bandung Bagi Fokus dengan IBL

4 hari lalu

Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton dalam sesi jumpa pers Badminton Champions League Asia Qualifiers di GBK Arena, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Maret 2024. TEMPO/Randy
Berita Basket: Tampil di BCL Asia 2024, Prawira Harum Bandung Bagi Fokus dengan IBL

Pelatih Prawira Harum Bandung David Singleton yakin timnya dapat memberi performa terbaik di BCL Asia 2024 meski harus membagi fokus ke IBL 2024.


10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

6 hari lalu

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda. Foto: Canva
10 Rekomendasi Film Religi Netflix Untuk Temani Ngabuburit

Menonton film di Netflix menjadi opsi yang menarik untuk ngabuburit. Ini rekomendasi film religi Netflix yang cocok untuk menemani puasa Anda.


Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

7 hari lalu

Kartika Siti Aminah (kiri) dan David Singleton. (instagram/bimaperkasajgj)
Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

Profil Kartika yang identik dengan jilbab panjang itu


Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

7 hari lalu

Masjid Jumeirah Dubai (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Keindahan Masjid Jumeirah Dubai sambil Mengenal Islam

Tur Masjid Jumeirah Dubai bukan hanya untuk mengajak turis melihat keindahan dan sejarah masjid, tetapi memperkenalkan Islam kepada orang asing.


Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

8 hari lalu

Ragnar Oratmangoen. Foto/Instagram
Awal Mula Ragnar Oratmangoen Jadi Pemeluk Agama Islam, Dimulai dari Ajakan Teman ke Masjid

Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen mulai mempelajari Islam hingga akhirnya memeluk agama tersebut pada usia 15 tahun.


9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

9 hari lalu

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran. Foto: Tebu Ireng
9 Tokoh Islam di Bidang Filsafat Beserta Pemikirannya

Berikut ini deretan tokoh Islam di bidang filsafat dengan masing-masing pemikirannya yang bisa dijadikan pembelajaran.