Pelatih klub Jaya Raya Sigit Pamungkas menilai bahwa memang sepanjang hari pertama tim kuat masih sangat mendominasi. Jaya Raya, yang merupakan juara di kejurnas dua tahun lalu, masih menjadi yang terkuat di pool C. "Memang mereka belum menemukan lawan yang sepadan," katanya kepada Tempo, Selasa (11/11). Menurutnya, pertempuran yang sebenarnya baru akan terjadi pada saat putaran final Kamis mendatang. "Dan sepertinya sudah cukup terbaca siapa saja yang nanti akan lolos ke putaran final," katanya.
Sigit memprediksikan kemungkinan besar anak-anak asuhnya akan berhadapan dengan SGS Elektrik atau Tangkas Alfamart dari pool A. Baginya, sudah jelas kedua klub itu yang akan mengisi posisi juara dan runner up pool. "Di situlah pertandingan akan terasa lebih seru," katanya.
Jaya Raya yang dimotori para pemain pelatnas mampu membungkam klub Tugu Muda Semarang 5-0. Di nomor pertama, pasangan ganda campuran Chandra Wijaya/Greysia Polii melibas pasangan Gatruh/Anindya 21-13, 21-5. Hal serupa juga terjadi pada nomor berikutnya. Di tunggal putri, Pia Zebadiah Bernadet mengalahkan Errlyta 21-10 dan 21-7. Adi Pratama, pasangan Rani Mundiasti/Nitya Krishinda, dan Bona Septano/Joko Riyadi juga tak mendapatkan perlawanan berarti dari lawan mereka.
Pemandangan serupa juga tampak saat klub Djarum Kudus menundukkan MKS Singaraja 5-0 di pool D. Bahkan di nomor tunggal putri, Maria Kristin menang mudah 21-3 dan 21-5 atas Purwaningsih. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 15 menit itu, Purwaningsih harus kewalahan membalas setiap serangan yang diberikan Maria Kristin.
Sementara itu, finalis dua tahun lalu, Tangkas Alfamart sempat menang WO atas klub asal Kalimantan Barat Bumi Khatulistiwa. Menurut ketua bidang turnamen dan perwasitan PB PBSI Mimi Irawan, Bumi Khatulistiwa mundur tanpa alasan yang jelas. "Sampai dengan pertemuan antara panitia dengan manager tim kemarin (Senin), mereka (Bumi) memang tidak datang," katanya.
EZTHER LASTANIA