TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Formula 1 Williams George Russel meminta maaf kepada Valtteri Bottas atas perilakunya setelah kecelakaan Grand Prix Emilia Romagna, Ahad lalu. Ia mengakui bahwa itu bukan hari yang baiknya untuk karier di Formula 1.
Setelah terlibat kecelakaan dalam balapan di Sirkuit Imola, Russell tampak sangat marah dengan Bottas. Ia percaya bahwa pembalap Mercedes itu dengan sengaja memaksanya keluar dari trek saat memiliki peluang untuk menyalipnya.
Datang dengan kecepatan sekitar 320 km per jam, Russell keluar ke rerumputan, tergelincir, dan bersenggolan dengan Bottas. Ia tampak kesal. Namun, setelah merenungi kejadian itu seharian, Russell mampu berdamai dengan mengunggah permintaan maaf di media sosial.
Dia mengatakan bertanggung jawab atas langkahnya yang menyalip Bottas yang berakhir dengan kecelakaan. Russel juga mengaku tidak menyikapi insiden itu secara benar. "Kemarin bukan hari yang paling bisa saya banggakan," kata George Russell dikutip dari Motorsport, 20 April 2021.
"Saya tahu ini akan menjadi salah satu peluang terbaik kami untuk mencetak poin musim ini. Ketika poin itu sama pentingnya dengan yang mereka lakukan sekarang, terkadang Anda mengambil risiko. Itu tidak membuahkan hasil dan saya harus bertanggung jawab."
Pembalap asal Inggris itu meneruskan, "Saya memiliki waktu untuk merefleksikan apa yang terjadi setelah itu, saya tahu saya seharusnya menangani seluruh situasi dengan lebih baik. Emosi dapat meningkat di saat-saat situasi panas. Saya minta maaf kepada Valtteri, kepada tim saya dan kepada siapa pun yang merasa dikecewakan oleh tindakan saya."
"Saya telah belajar beberapa pelajaran sulit akhir pekan ini. Saya ingin keluar sebagai pembalap yang lebih baik dari pengalaman itu. Sekarang fokus penuh pada Portugal dan kesempatan untuk menunjukkan tentang saya sebenarnya. Terima kasih untuk semua pesan, baik positif maupun negatif. Semuanya akan membantu saya untuk tumbuh," ujar Russell.
Adapun Valtteri Bottas tak banyak berkomentar tentang pernyataan George Russell soal insiden di F1 Emilia Romagna tersebut. Menurut dia, dalam balapan, seorang pembalap akan berusaha mempertahankan posisinya untuk selalu di depan. "Saya akan selalu membela diri. Saya tidak ingin kehilangan posisi apa pun. Itu pertahanan normal. Bisa jadi jauh lebih agresif jika diperlukan."
BACA JUGA : Max Verstappen Juarai Formula 1 Emilia Romagna yang Diwarnai Kecelakaan