TEMPO.CO, Jakarta - Panitia penyelenggara Olimpiade mengungkapkan kasus Covid-19 pertama dari acara kirab obor Olimpiade Tokyo 2021. Penyelenggara mengatakan seorang pria berusia 30 tahun, yang mengambil bagian dalam estafet obor di Pulau Shikoku, telah dinyatakan terinfeksi virus corona.
Penyelenggara berjanji bekerja sama dengan otoritas medis untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan. Seperti laporan AFP, Kamis, 22 April 2021, panitia ingin untuk mengadakan estafet obor yang aman dan terjamin.
Laporan tersebut merupakan kasus Covid-19 pertama terkait dengan kirab obor, yang di beberapa daerah terpaksa tidak dilakukan di jalan umum. Sejumlah daerah khawatir menjadi penyebab terbentuknya klaster baru penyebaran virus corona.
Kota bersejarah Kyoto menjadi daerah yang baru saja mengungkapkan keraguan untuk menyelenggarakan kirab obor Olimpiade. Sejumlah media lokal melaporkan bahwa pemerintah kota akan meminta agar acara tersebut diadakan jauh dari jalan umum.
Harian Asahi melaporkan bahwa Kyoto mungkin menyarankan untuk mengadakan estafet di dalam Kastil Nijo, sebuah situs warisan dunia UNESCO.
Obor Olimpiade dibawa mengelilingi lapangan tertutup tanpa penonton di sebuah taman di Osaka pekan lalu. Okinawa dan Matsuyama juga telah membatalkan penyelenggaraan kirab obor secara publik karena lonjakan kasus Covid-19.
Penyelenggara bersikeras bahwa kirab, yang melibatkan sekitar 10.000 pelari yang melewati 47 prefektur, dapat diselenggarakan dengan aman. Sebabnya, penyelenggara berniat melakukan kirab di bawah pedoman protokol kesehatan yang ketat mengenai pencegahan penyebaran Covid-19.
Penyelenggara telah memperingatkan bahwa bagian dari estafet dapat ditangguhkan jika terlalu banyak penonton berkumpul di satu tempat. Kirab obor Olimpiade Tokyo 2021 sudah dimulai pada 25 Maret 2021. Kirab dimulai tanpa penonton saat acara pembukaan.
BACA JUGA : Atlet Olimpiade Tokyo Akan Dites Covid-19 Setiap Hari