TEMPO.CO, Jakarta - Biaya hosting atau biaya kesepakatan kota tuan rumah pertandingan tinju antara Anthony Joshua dan Tyson Fury terungkap. Tuan rumah Arab Saudi mengajukan biaya penyelenggaraan mencapai lebih dari US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,175 triliun.
Kontrak kesepakatan dikabarkan telah ditandatangani. Namun, kedua bintang tinju kelas berat asal Inggris belum mengonfirmasi tanggal dan lokasi pertandingan. Promotor Joshua, Eddie Hearn, menjelaskan bahwa kedua kubu telah menyetujui kesepakatan lokasi pertandingan yang akan segera diselesaikan secara tertulis.
Dikutip dari Talksport, Selasa, 27 April 2021, kesepakatan ini berasal dari Arab Saudi, yang sebelumnya menjadi tuan rumah pertandingan ulang antara Anthony Joshua dan Andy Ruiz Jr pada 2019. Dilaporkan ESPN, biaya untuk Joshua vs Fury mencapai US$ 150 juta.
Mark Kriegel dari ESPN menjelaskan, “Biaya tempat pertandingan yang diusulkan melebihi US$ 150 juta. Setiap petinju yang berada di bawah ketentuan itu akan mendapat jaminan US$ 75 juta. Selain itu, akan ada US$ 3-5 juta lagi untuk pengeluaran lain dan partai tinju undercard."
Ia melanjutkan, “Untuk menempatkan ini dalam konteks pertarungan tinju, biaya tempat pertandingan terbesar yang pernah saya dengar adalah sebesar US$ 60 juta (setara Rp 870 miliar) untuk pertandingan antara Andy Ruiz Jr dan Anthony Joshua.”
Joshua dan Fury juga akan meraup jutaan dolar melalui pembelian bayar-per-tayang dan kesepakatan siaran tinju di seluruh dunia. Apalagi, pertarungan ini dianggap sebagai pertarungan bersejarah yang belum pernah ada sebelumnya di Inggris.
Kini, Anthony Joshua dan Tyson Fury sedang mempertimbangkan tanggal pertandingan. Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2021 membuat sejumlah alternatif pertandingan muncul, yaitu tanggal 24 Juli, 31 Juli, dan 7 Agustus. Dua petinju kini sedang berusaha membuat pertarungan itu lebih menguntungkan.
Baca juga : Jadwal Tinju Pekan Ini: Eubank Jr vs Morrison dan 2 Partai Utama Kelas Berat