TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Operasi Kepala Kepolisian RI Inspektur Jenderal Imam Sugianto mengatakan pihaknya menunggu langkah nyata PSSI dalam pengelolaan suporter klub-klub di Liga Indonesia. Aspek ini, menurut dia, akan dipertimbangkan dalam mengeluarkan izin keramaian Liga 1 dan Liga 2 musim ini.
Pernyataan itu disampaikan Imam di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa, 27 April 2021 saat menanggapi pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung yang berulah setelah final Piala Menpora 2021. "Semoga kejadian itu menjadi kajian untuk mencari cara bagaimana mengelola suporter. Kami menunggu langkah konkret dari stakeholder terkait dan itu akan menjadi poin pemberian izin-izin berikutnya," kata Imam.
Laki-laki berusia 54 tahun itu menambahkan bahwa kepolisian juga akan mendiskusikan perilaku negatif suporter itu secara internal. Izin keramaian liga, Imam menambahkan, tergantung kepada pertimbangan kepolisian dan rekomendasi Satgas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Turnamen pramusim Piala Menpora 2021 menjadi acuan utama Polri dalam memberikan izin keramaian untuk Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022. Menurut Imam, kejadian kerumunan suporter Persija di Jakarta dan dugaan perusakan gedung serta sweeping pendukung Persib di Bandung sudah mencederai Piala Menpora 2021 yang berjalan dengan baik sejak babak penyisihan sampai final.
Kepolisian, kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta itu, memastikan bakal menindak tegas suporter yang melanggar peraturan pembatasan kegiatan masyarakat dan protokol kesehatan. "Ke depan, menjadi tanggung jawab bersama untuk mendidik suporter supaya benar-benar bisa menjaga tindakan mereka."
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan telah menyerahkan kasus kerumunan dan perusakan oleh suporter itu kepada polisi. Ia meminta polisi menindak siapapun yang melanggar hukum. Ia juga meminta PSSI dan PT LIB membina suporter klub secara serius. "PSSI dan LIB harus melakukan itu," kata politikus Partai Golkar tersebut.
Adapun Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berjanji segera melakukan evaluasi supaya perilaku negatif suporter tidak terulang. "Kami meminta polisi mendalami euforia di Jakarta dan kekecewaan suporter di Bandung karena sebenarnya itu terjadi di luar penyelenggaraan Piala Menpora. Kami sebagai federasi akan melakukan evaluasi," tutur Iriawan.
Baca juga : Ada Kasus Kerumunan Jakmania, PSSI Tetap Ajukan Izin Liga 1 ke Kepolisian