“Kita arahkan para atlet untuk menggunakan salah satu hotel di dekat Stadion Manahan yang telah menjadi official partner kita,” kata Sekretaris Panitia Solo Open ITF, Elfa Pahlevi.
Selain masalah keamanan, hal tersebut juga terkait dengan masalah teknis penyelenggaraan kegiatan turnamen. “Agar lebih dekat, bisa menjangkau stadion dengan jalan kaki,” katanya.
Elfa mengaku belum mengetahui jika ada salah satu atlet menginap di Novotel, yang Sabtu pagi ini mendapatkan ancaman teror bom. “Karena sekarang para atlet asing masih menyebar di beberapa hotel,” kata Elfa. Dirinya juga berharap agar adanya terror bom tidak mempengaruhi jalannya turnamen.
Kegiatan turnamen tennis Solo Open sendiri dilaksanakan mulai 17 hingga 23 November mendatang di lapangan tenis Gelora Manahan Surakarta. Kegiatan tingkat internasional tersebut diikuti setidaknya 75 orang pemain asing dan 75 pemain Indonesia. Dipastikan turnamen itu diikuti 20 negara dari berbagai benua.
Ahmad Rafiq