TEMPO Interaktif, Dresden: Para pecatur putri Indonesia terus mencatat langkah yang mengejutkan setelah bermain gemilang di babak kedua dan ketiga di Olimpiade Catur ke-38 di Dresden, Jerman, yang berakhir Minggu (16/11) pagi dinihari tadi.
Setelah berhasil bermain imbang 2-2 di babak kedua saat melawan unggulan ke-35, Kazakhstan, regu putri Indonesia yang diunggulkan di tempat ke-67, pada babak ketiga tanpa diduga membabat Yunani (unggulan ke-19) dengan skor 2,5-1,5.
Pada pertandingan melawan Yunani yang rata-rata memiliki elo rating jauh di atas pecatur Indonesia, Master Internasional Irene Kharisma Sukandar (elo rating 2303) yang turun di papan pertama mampu menahan remis MI Yelena Dembo (2446).
Permainan gemilang justru ditunjukkan dua srikandi Tanah Air yang tak memiliki gelar internasional. Seperti yang disaksikan lewat situs resmi turnamen, Evi Lindiawati (2121) di luar dugaan mengalahkan Anna Maria Botsari (2308), dan Kadek Iin Dwijayanti (1859) menumbangkan Marina Makropoulou (2265). Sementara itu, Dewi Andhiani Anastasia Citra (1802) yang bermain brilian saat menghadapi Kazakhstan kali ini takluk di tangan Alexandra Stiri (2171).
Sehari sebelumnya, tim catur putri Indonesia juga bermain mengesankan saat menahan imbang Kazahkstan, negara pecahan Uni Soviet yang terkenal memiliki segudang pecatur tangguh.
Dewi Citra menjadi bintang tim catur putri Indonesia setelah di papan ketiga berhasil menekuk perlawanan Master FIDE Wanita (WFM) Guliskhan Nakhbayeva (2201). Dua hasil remis digaet Irene saat melawan MIW Gulmira Dauletova (2253) dan Evi Lindiawati. Sementara satu-satunya kekalahan Indonesia diderita Desi Rachmawati (tanpa elo ating) yang menyerah dari Aigerim Risbayeva (2180).
Dengan demikian hingga berakhirnya babak ketiga, Irene dkk. menempati peringkat ke-12 dari 152 negara peserta.
Pada babak keempat yang dijadwalkan berlangsung Minggu (16/11) pukul 15.00 waktu setempat atau 23.00 Waktu Indonesia Barat, tim catur putri Merah Putih akan menantang favorit juara dan unggulan utama, Rusia, yang diperkuat juara dunia 2008, Alexandra Kosteniuk.
Bobby Chandra