Taylor (28-2-1, 17 KO), mantan juara kelas menengah, memanfaatkan kekuatan jab kiri dan kanannya untuk mengungguli Lacy (23-2, 17 KO). Demikian seperti yang dilansir kantor berita Associated Press, Minggu (16/11).
Pertarungan ini merupakan yang pertama kalinya bagi Taylor sejak Februari silam, ketika dia kalah dalam pertarungan ulang melawan Kelly Pavlik. “Aku mengumumkan," kata Taylor, “Inilah usahaku untuk kembali menjadi yang terbaik."
Taylor mendaratkan 48 persen dari 442 pukulan yang ia lontarkan, yang membuat mata kiri membengkak sejak ronde keempat.
Tak ada yang terpukul jatuh dalam pertarungan kali ini, namun sempat muncul kejadian kontroversial saat Lacy mendaratkan sebuah pukulan di belakang kepala Taylor. Taylor pun jatuh tapi wasit menyatakan itu bukan sebuah "knockdown".
“Itu memang 'knockdown',” ujar Lacy. “Dia terjatuh saat aku memukulnya. Dia rekan yang baik di luar ring. Aku bukan pecundang yang sakit hati dan aku sangat menghormati Jermain Taylor.”
Kedua petinju ini sempat berbagi kamar di Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, ketika Taylor berhasil merebut perunggu sementara Lacy tersingkir di perempatfinal.
Dua juri memberikan angka 119-109 dan juri ketigas memberikan skor 118-110 yang semuanya untuk kemenangan Taylor, pria asal Little Rock, Arkansas itu.
Lacy merupakan juara kelas menengah super sebelum ia kemudian kalah dari Joe Calzaghe pada Maret 2006. Lacy tak terkalahkan sejak pertarungan tersebut.
Dengan demikian, berkat kemenangan tersebut, Taylor menjadi penantang nomor satu di kelas menengah super yang juaranya sedang lowong hingga saat ini.
Bobby Chandra