TEMPO.CO, Jakarta - Final Liga Champion 2020/21 akan menghadirkan laga Manchester City vs Chelsea. Pertandingan akan berlangsung pada 29 Mei waktu setempat atau Senin dinihari, 30 Mei 2021.
Pertandingan akan berlangsung di Estádio do Dragao, Porto, Portugal. Laga tersebut akan berlangsung mulai 02:00 WIB dengan disiarkan SCTV.
Final kali ini merupakan yang pertama bagi Manchester City, yang sudah memastikan jadi juara Liga Inggris musim ini. Adapun Chelsea akan mengejar gelar juara kedua kalinya setelah yang diraih pada 2021. Mereka lolos ke final untuk ketiga kalinya.
Berikut sejumlah fakta penting terkait laga ini, juga prediksinya:
Fakta Manchester City
Gelandang Manchester City Kevin De Bruyne berusaha melewati hadangan pemain Paris St Germain Idrissa Gueye dan Kylian Mbappe dalam pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions di Parc des Princes, Paris, 29 April 2021. REUTERS/Benoit Tessier
Performa di Liga Champions musim ini: 11 menang, 1 seri, 0 kalah
Top skor: Riyad Mahrez, Ferran Torres (4 gol)
Juara Liga Inggris musim 2020/2021 ini mampu melaju dengan lancar di Liga Champions. Kecemerlangan Manchester City dalam menyerang musim ini tidak dapat di ragukan lagi. Gol demi gol terus mereka ciptakan. Tapi, mereka juga telah menambahkan soliditas pertahanan yang lebih baik, dengan hanya kebobolan empat gol dalam 12 pertandingan.
Keberhasilan City mengatasi kesialan mereka di Perempat Final, menjadi pendorong kepercayaan mereka musim ini. Sebelumnya City belum pernah bisa lolos lebih dari babak Perempat Final. Kemenangan mereka di semifinal melawan Paris Saint-Germain pasti menghilangkan keraguan tentang kemampuan City untuk melangkah lebih jauh musim ini.
Pelatih Pep Guardiola telah menggunakan sistem false-nine (tanpa penyerang murni) dengan efek yang luar biasa musim ini. Riyad Mahrez, Phil Foden, Bernardo Silva, Kevin De Bruyne dan bahkan Ilkay Gundogan bergiliran menjadi ujung tombak serangan City.
Setelah berhasil menyingrkan lawannya sejauh ini dengan tekanan tanpa henti, The Citizens tidak mungkin mengubah pendekatan permainan mereka saat Final di Porto.
Hal itu sudah ditekankan Guardiola. “Kami terbiasa bermain dengan cara tertentu. Kami tidak dapat melakukannya secara berbeda," kata pelatih asal Spanyol itu.
Man City juga beruntung memiliki De Bruyne sebagai pengendali lapangan tengah. Keanggunan, visi, dan jangkauan umpannya yang sempurna - belum lagi kecepatan pergerakan dan penyelesaian spektakulernya - menjadikannya salah satu pemain paling menyenangkan untuk ditonton di sepak bola dunia.
Pencapaian Man City musim ini tidaklah instan, dalam 11 musim sebagai bos tim utama, Guardiola telah mengangkat delapan gelar liga. Tetapi medali Liga Champions terakhirnya datang pada 2011 bersama Barcelona. Sekarang dia mengincar untuk menjadi pelatih keenam yang memenangkan kompetisi Eropa dengan dua klub berbeda.
Selanjutnya: Fakta Chelsea