Kepala Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi), Kristianus Liem, mengatakan, di putra, pengiriman melalui seleksi. Sedangkan di putri tidak.
"Percasi dapat wild card untuk kirim atlet, maka kami seleksi karena kami punya dua pecatur yang tidak jauh berbeda kemampuannya untuk putra. Untuk putri langsung kami berikan ke Irene," ujar Kristianus saat dihubungi, Jumat, 21 Mei 2021.
Susanto Megaranto akan mewakili Indonesia setelah berhasil mengalahkan GM Novendra Priasmoro melalui partai sudden death dalam JAPFA Grand Master Duel Match yang digelar di Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi, Rabu, 19 Mei lalu. Sudden Death lewat catur cepat harus dimainkan setelah kedua pecatur terbaik Indonesia itu bermain imbang 2-2 dalam empat babak di catur klasik.
Susanto, yang meraih medali emas di nomor catur cepat SEA Games 2019, akan tampil untuk keempat kalinya di Piala Dunia Catur. Di tiga kesempatan sebelumnya, pecatur 33 tahun itu selalu gagal pada penampilannya di putaran pertama.
Tiket untuk Medina Warda Aulia, kata Kristianus, diraih ketika pecatur berusia 23 tahun itu menjuarai kualifikasi Zona Asia Timur pada tahun 2019. "Jadi ada tiga wakil Indonesia di Piala Dunia. Buat Irene, ia sudah dua kali ke Piala Dunia. Tapi ia selalu gagal di putaran pertama. Sedangkan buat Medina, Piala Dunia 2021 bakal jadi pengalaman pertamanya," ujar Kristianus.
Menurut dia, persiapan juga terus dilakukan di dua bulan sisa waktu jelang Piala Dunia Catur 2021. Persiapan Susanto, Irene, dan Medina akan digabungkan dengan persiapan pelatnas catur jelang SEA Games 2019 di Vietnam.
"Piala Dunia catur ini kan menggunakan sistem gugur. Selama ini rekor raihan terbaik pecatur Indonesia di Piala Dunia adalah melalui GM Utut Adianto yang dua kali lolos ke putaran kedua. Sebab itu, kami berharap wakil Indonesia kali ini juga minimal bisa melebihi raihan Pak Utut tersebut," ujar Kristianus.
IRSYAN HASYIM
Baca Juga: Daftar Atlet Indonesia Peraih Tiket Olimpiade Tokyo