TEMPO.CO, Jakarta - Setelah duel unifikasi gelar juara tinju dunia kelas berat melawan Tyson Fury batal, Athony Joshua kini harus melawan Oleksandr Usyk. Petinju Inggris ini harus mempertahankan gelar WBO miliknya dalam pertarungan wajib melawan petinju asal Ukraina itu.
Duel wajib itu sudah ditetapkan WBO. Anthony Joshua dan Oleksandr Usyk diberi waktu 10 hari, hingga 31 Mei, untuk mencapai kesepakatan soal jadwal pertarungan mereka.
"Para pihak dengan ini diberikan waktu 10 hari setelah pemberitahuan ini dikeluarkan untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan untuk kontes kejuaraan wajib kelas berat WBO. Bila tidak, pelelangan akan segera dilakukan sesuai dengan Regulasi WBO dari kontes kejuaraan dunia," demikian dalam laman WBO, 21 Mei.
Sebelumnya, Joshua, yang memegang gelar WBA, WBO, dan IBF, dijadwalkan melawan Tyson Fury, juara WBC, dalam duel unifikasi gelar. Negosiasi sudah mencapai final dan pertarungan akan digelar di Arab Saudi.
Namun, Deontay Wilder yang menempuh jalur hukum untuk mendapatkan haknya dalam pertarungan ketiga melawan Fury kemudian dimenangkan hakim arbitrase. Kini, kedua petinju itu akan bertarung pada 24 Juli di Las Vegas.
Kini, pertarungan unifikasi itu harus menunggu kedua pertarungan itu dan mungkin melalui negosiasi yang lebih alot.
CEO Top Rank (yang membawahi Tyson Fury), Bob Arum, sedikit pesimistis soal unifikasi gelar. Ia menilai Joshua (24-1, 22 KO) akan kesulitan menghadapi Usyk (18-0, 13 KO), yang Oktober lalu mencetak kemenangan mutlak atas Derek Chisora.
"Saya pikir Joshua akan sangat sibuk dengan Usyk, saya menjagokan Usyk kesempatan besar untuk mengalahkan Joshua dalam pertarungan itu," kata dia. "Mudah-mudahan Tyson menang dan kami bisa melakukan pertarungan unifikasi pada Desember tahun ini."
Mantan juara tinju dunia kelas berat ringan Badou Jack memiliki keraguan serupa atas peluang Fury melawan Wilder.
DAZN | FIGHTNEWS
Baca Juga: Resmi Tanda Tangan Kontrak Duel Ketiga Lawan Wilder, Tyson Fury Tebar Ancaman buat Lawannya