TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 12 Juni 2005, petinju legendaris Mike Tyson menyatakan mundur dari dunia tinju, setelah kekalahan yang memalukan dari petinju tak terkenal asal Irlandia, Kevin McBride. Tyson memutuskan untuk menggantung sarung tinjunya seusai dijatuhkan Mcbride pada ronde keenam pertarungan non gelar di MCI Center, Washington.
“Saya tidak bisa melakukannya lagi (tinju). Saya tidak bisa menipu diri saya sendiri,” kata Tyson seusai pertarungan tersebut saat itu.
Petinju dengan julukan “Si Leher Beton” yang mencapai masa kejayaannya pada 1980 sampai 1990-an ini mengatakan bahwa dirinya tidak akan terlibat lagi dalam dunia tinju, “Saya tidak akan mengacaukan olahraga ini lagi. Ini akhir karir saya. Semuanya sudah berakhir,” kata Tyson kala itu.
Di saat-saat terakhirnya di dalam ring seusai ditinju habis McBride, Tyson mengaku mati-matian untuk mendapatkan kemenangan atas Mcbride, bahkan dirinya sempat berlaku curang dengan membenturkan kepalanya ke atas mata kiri petinju asal Irlandia itu hingga menyebabkan berdarah. “Saya mati matian untuk menang. Saya melakukan apa saja,” kata Tyson.
Akibat ulahnya itu, Joe Cortez yang menjadi wasit dalam pertandingan itu mengurangi dua poin nilai Tyson sebelum pertandingan dilanjutkan. McBride bagai beruang yang terluka, petinju Irlandia ini kemudian menghujani Tyson denga pukulan bertubi-tubi hingga menyudutkan Si Leher Beton ke pojokan ring. Bersamaan dengan bunyi bel tanda berakhirnya ronde keenam, Tyson jatuh terduduk selama beberapa saat. “Saya tidak ingin bangun. Saya kelelahan,” kata Tyson.
“Saya tidak punya keinginan untuk melanjutkan pertarungan. Rasanya saya seperti sudah berumur 120 tahun. Saya merasa seperti RipvanWinkle. Saya sudah tidak memilikinya lagi. Saya sudah selesai dengan ini. Saya tidak bagus lagi. Saya kira saya tidak mempunyai perut untuk bertinju. Saya tidak punya apa pun untuk bertarung lagi,” kata Tyson setelah mengaku menyerah dan mundur dari dunia tinju
Tyson lahir di kawasan pabrik KIIC Bronx, New York City dengan nama Michael Gerard Tyson. Tyson muda dikenal sebagai remaja yang nakal dan senang berduel, sehingga ia kerap kali keluar masuk penjara anak-anak dan di-drop out dari sekolah. Hingga akhirnya ia di sekolah di sekolah khusus untuk anak-anak bermasalah. Pelatih tinju terkenal, Cus D’Amato melihat potensi yang dimiliki oleh Tyson dan mengeluarkannya dari sekolah tersebut untuk dilatih bakatnya.
Setelah mendapat pelatihan dari Cus D’Amato dan beberapa kali mengikuti pertandingan tinju lokal, Tyson kemudian untuk pertama kalinya pada 6 Maret 1985 bertanding secara profesional di Albany, New York dan mendapatkan kemenangannya di ronde pertama. Dalam kurun waktu 1985, Tyson telah bertanding sebanyak 15 kali dan tidak pernah kalah, bahkan kemenangannya di dapat hampir semuanya di ronde pertama dengan lawan yang KO.
Pada 22 November 1986, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Tyson bertanding melawan Trevor Berbick dalam kelas berat WBC, ini adalah kesempatan pertama yang didapat Tyson untuk mendapatkan gelar juara dunia. Pertandingan tersebut hanya berlangsung selama dua ronde, Berbick kalah dan merelakan gelar juara dunia untuk Tyson. Di usianya yang baru kepala dua, Tyson telah menjadi juara dunia kelas berat termuda di dunia.
Tyson menjadi bintang tinju dunia sejak 1987 sampai 1990. Namun sinar Tyson mulai meredup setelah tersandung kasus pemerkosaan terhadap seorang peserta kontes ratu kecantikan. Tyson dinyatakan bersalah dan divonis hukum penjara tiga tahun. Setelah menyelesaikan masa hukumannya, pada Maret 1996, Tyson bangkit kembali dan menjadi juara WBC mengalahkan Frank Bruno. Tyson juga berhasil menjadi juara WBA pada September 1996 setelah mengalahkan Bruce Seidon.
Namun juara WBA tersebut tak bertahan lama karena pada November 1996, Tyson berhasil dikalahkan oleh Evander Holyfield. Setahun kemudian di bulan yang sama, November 1997 Tyson dan Holyfield bertemu kembali. Tyson kembali berulah, ia melanggar peraturan dengan menggigit telinga Holyfield sehingga pertandingan terpaksa dihentikan. Akibat ulahnya tersebut, Tyson diganjar hukuman dilarang bertinju selama satu tahun.
Setelah menjalani hukumannya, Tyson kembali untuk kedua kalinya. Tyson berhasil memenangkan enam pertandingan namun berhasil dijegal oleh Juara IBF dan WBC Lennox Lewis pada Juni 2002. Tyson tak lekas menyerah setelah asanya diruntuhkan Lewis, Si Leher Beton terus mencoba membangun kejayaannya yang runtuh. Setelah kalah dari Lewis, Tyson tercatat dua kali naik ring sebelum akhirnya kariernya dihentikan McBride.
Selama karirnya sebagai petinju, Tyson mencatatkan rekor menang sebanyak 50 kalo, KO 44 kali dan kalah enam kali. Tyson dikenal sebagai petinju dengan gaya bertarungnya menyerang lawan secara membabi buta, sehingga membuatnya cukup ditakuti di masa kejayaannya. Sang legendaris tinju ini berhasil mempertahankan gelar juara dunia sejati dalam delapan pertarungan sebelum akhirnya dikalahkan James “Buster” Douglas dengan KO ronde ke-10 pada 1990.
Banyak yang beranggapan kekalahan Mike Tyson dari Douglas itulah awal keruntuhan kariernya di dunia tinju. Sebelum akhirnya Mcbride berhasil menekuk Tyson di pojok ring bersama denting akhir ronde keenam pertarungan non gelar di MCI Center, Washington, 16 tahun lalu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Mike Tyson Girang Kehidupan Kontroversinya Dibuat Film Seri oleh Martin Scorsese