TEMPO.CO, Jakarta - Juara kelas berat WBC Tyson Fury menyingkirkan dulu rencana untuk menghadapi Anthony Joshua dalam unifikasi tinju dunia tahun ini. Ia mengatakan bakal berfokus menghadapi Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi pada 24 Juli 2021.
“Saya akan berurusan dengan orang-orang ini (Joshua dan Eddie Hearn) nanti, yang paling penting bagi saya adalah Wilder, petinju kelas berat paling berbahaya di dunia yang akan mengalahkan Joshua di ronde pertama,” kata dia dikutip dari Sky Sports, Kamis, 17 Juni 2021.
Sebenarnya, Fury dan Joshua hampir menyelesaikan kesepakatan untuk unifikasi kelas berat. Keduanya dijadwalkan bertarung pada 14 Agustus di Arab Saudi. Namun, pengadilan arbitrase olahraga memerintahkan Fury untuk menghormati klausul pertandingan ulang melawan Deontay Wilder.
Tyson Fury akan menghadapi Wilder dalam pertarungan trilogi pada 24 Juli 2021. Sedangkan, Joshua akan berhadapan dengan penantang wajib Oleksandr Usyk pada September 2021. Terlepas dari permusuhan mereka, Fury masih memandang Wilder sebagai petarung paling berbahaya di divisi kelas berat.
Dia merasa yakin Wilder mungkin juga akan menjatuhkan Joshua dalam satu ronde. “Saya harus melewati Wilder. Saya akan memberi mereka pukulan telak terbesar yang mereka miliki dalam hidup mereka. Pembicaraan tentang petinju kelas berat yang tak terbantahkan ini tidak berarti apa-apa bagi saya," kata Fury.
"Saya bukan Eddie Hearn atau Anthony Joshua. Saya bertarung karena inilah yang saya lakukan. Saya tidak punya masalah pribadi melawan Wilder. Saya tidak peduli dengan sabuk juara. Jika Wilder ada di depan saya, saya akan memberinya tempat persembunyian yang bagus. Itulah tujuan saya dilahirkan. Saya tidak tertarik pada uang, sabuk atau apa pun. Saya hanya ingin bertarung," kata Tyson Fury.
Baca juga : Tinju Dunia: Alasan Deontay Wilder Pilih Diam Saat Bertemu Tyson Fury