Bolt,22, yang meraih tiga medali emas menyapu bersih nomor 100, 200, dan 4x100 meter di Beijing Agustus lalu. Catatan waktunya 9.69 detik pada nomor 100, dan 19.30 pada nomor 200 menjadi rekor dunia, dan berhasil mencatatkan waktu 37.10 pada nomor beranting.
“Saya mempunyai motto semuanya mungkin dilakukan namun ini merupakan penghargaan yang begutu besar,” kata Bolt, yang menjadi pelari Jamaika pertama yang berhasil menjadi juara para nomor lari 100 meter. “Dimasukkan dengan nama-nama besar dalam dunia olahraga adalah indah. Saya selalu berusaha melakukannya stiap tahun.”
Iinbayeva, 26, mematahkan rekor dunianya sendiri pada nomor lompat galah tiga kali. Pertama dia mencatat lompatan 5.03 meter di Roma dan 5.04 di Monaco pada Juni, dan terakhir 5.05 meter di Beijing. Khusus di Beijing itu merupakan gelar kedua yang berhasil diraih Isinbayeva di pentas Olimpiade.
“Saya sangat bangga dengan pengharagaan ini. Saya merasa seperti baru pertama kali meraih penghargaan ini,” kata Isinbayeva yang juga pernah menjadi atlet terbaik dunia pada 2004 dan 2005.
Isinbayeva kali ini mampu mengalahkan pelari jarak jauh Ethiopia Tirunesh Dibaba, yang meraih dua medali emas pada nomor 5000 dan 10.000 meter di Beijing.
Bolt dan Isinbayeva masing-masing meraih hadiah uang US$ 100.000 (Rp 1,1 miliar).
Reuters | Bagus Wijanarko