TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Timnas Spanyol Alvaro Morata menjawab kritik dan pelecehan dengan aksi di lapangan. Ia mencetak gol untuk memastikan timnya lolos ke babak perempat final Euro 2020.
Alvaro Morata mengalami pelecehan dari sejumlah penggemar dan sorotan khusus dari media sebelum laga 16 besar. Anak dan istrinya bahkan jadi sasaran kritik dan ancaman suporter.
Ia sebenarnya sudah paham risikonya sebagai pemain. “Bola masuk atau tidak, bisa membuat Anda ada di halaman depan (media massa) sampai menyantap semua serapah di Spanyol,” kata dia kepada harian olahraga AS.
Di Euro 2020 itu, ia merasakan betul hal itu. Ia menjadi pemain yang paling dicemooh penonton setelah Spanyol ditahan Swedia 0-0 dalam laga pembuka.
Meski mencetak gol pada pertandingan berikutnya melawan Polandia, dia tetap dikritik karena menyia-nyiakan peluang besar sehingga Spanyol hanya memetik hasil imbang 1-1.
Kampanye pemain berusia 28 tahun itu mencapai titik paling rendahnya lagi manakala tendangan penaltinya dimentahkan lawan saat timnya menang meyakinkan 5-0 atas Slovakia.
Istri dan anak-anak Morata dilecehkan dan diancam oleh para pendukung di Sevilla dan dia mengeluhkan ancaman pembunuhan sebelum pertandingan Senin, tetapi dia tetap dipercaya pelatih Luis Enrique.
Ketika Kroasia melakukan pembalikan saat-saat terakhir lagi untuk menjadikan kedudukan 3-3 dalam waktu normal hari ini, maka itu adalah kesempatan Morata untuk membayar kepercayaan manajernya pada babak perpanjangan waktu.
Mantan pemain Real Madrid itu mengontrol umpan silang Dani Olmo dengan kaki kanannya sebelum menendang bola dengan kaki kirinya ke bagian atas gawang guna membawa Spanyol unggul 4-3 pada menit ke-100.
“Saya tidak beranggapan ada pelatih tim nasional di mana pun di dunia ini yang tidak menghargai Morata dan apa yang dia lakukan untuk tim ini," kata Luis Enrique kepada wartawan.
"Dia dominan di udara, dia kuat dan dia membuat kami mencetak gol. Kami sungguh beruntung punya striker seperti dia."
Mikel Oyarzabal kemudian menambahkan gol kelima saat Spanyol merayakan kemenangan fase gugur pertamanya dalam turnamen besar sejak menjuarai Euro 2012.
Spanyol juga menjadi tim pertama dalam sejarah turnamen yang mencetak lima gol atau lebih dalam dua pertandingan berturut-turut. Enrique bisa dianugerahi banyaknya pilihan yang dia miliki di lini depan.
Baik Oyarzabal maupun Olmo masuk sebagai pemain cadangan yang membuat tim serangan mendapatkan kedalaman dan energi segar sehingga meregangkan barisan pertahanan Kroasia yang sudah kelelahan pada tahap-tahap penutupan.
Penampilan singkat para pemain pengganti itu menaikkan keyakinan Spanyol untuk melangkah lebih jauh dalam turnamen itu ketika mereka bangkit setelah dibobol gol bunuh diri untuk mendapatkan kembali ketenangannya setelah Kroasia memaksakan perpanjangan waktu.
"Akhir pertandingan ini amatlah indah," kata Enrique seperti dikutip Reuters. "Saya senang bahwa pertandingan ini memberi kami kesempatan kedua guna memenanginya."
Timnas Spanyol selanjutnya akan melawan Swiss di babak perempat final Euro 2020.
Baca Juga: Daftar Tim Lolos ke Babak Perempat Final Euro 2020 dan Jadwalnya