Hall akhirnya berhak memakai yellow jersey dengan catatan total waktu 5 jam 0,02 detik. Dia juga membawa Tineli Collosi menduduki puncak klasemen tim. "Saya tidak menduga akan merebut kemenangan di sini," kata Hall dalam konferensi pers.
Menyusul di tempat kedua dan ketiga, pembalap dari tim Jazy Sports Beacon, Filipina, Arnel Quirimit dan Merculio Ramos. Mereka membawa timnya menduduki posisi kedua klasemen umum tim.
Sementara itu, pemegang yellow jersey etape pertama, Artemy Timofeev tak kuasa mempertahankan kaus kuningnya itu. Pembalap Rusia yang memperkuat tim Polygon Sweet Nice ini hanya mampu mencapai finis di urutan ke-32. Timofeev pun langsung terlempar ke posisi enam klasemen umum individu.
Sementara itu, di sesi balap cepat atau sprint, pembalap tim nasional Malaysia Anuar Manan masih mampu mempertahankan green jersey yang telah didapatkannya dari etape pertama. Posisi kedua direbut oleh pembalap muda Indonesia Rully Ibnu F. Sementara, posisi ketiga ditempati Nunung Burhanudin dari Jabar Cycling Team.
Anuar mengaku bangga dengan hasil yang diperolehnya kemarin. "Misi bisa tercapai karena sampai etape ini masih banyak jalur datar, untuk selanjutnya akan susah untuk mengumpulkan poin lagi," katanya.
Anuar menyatakan ingin terus mempertahankan kaus hijaunya sampai akhir balapan. "Saya ingin mengumpulkan banyak poin di awal balapan ini agar mendapatkan posisi yang cukup aman," tandas Anuar.
Sementara itu, puncak klasemen nasional etape kedua kali ini menjadi milik Kurniawan dari Benteng Muda Tangerang yang mencapai finis di urutan enam. Dia langsung menggeser Parno dari Custom Cycling Club ke posisi kedua klasemen nasional.
"Memang saya sempat memimpin dari pembalap Indonesia lainnya saat empat kilometer menjelang finis, sayangnya tidak ada yang mampu mengejar, jadi saya manfaatkan kesempatan," tutur Kurniawan.
Etape kali ini cukup terganggu dengan kepadatan lalu lintas yang ada di sepanjang daerah Jatinangor sampai menjelang kota Sumedang. Kondisi itu sempat membuat para pembalap harus berhenti karena tidak ada ruang gerak bagi mereka.
Pengawas lomba Jamaludin Mahmood akhirnya memutuskan untuk melakukan netralisasi atau penghentian lomba. "Ini memang harus dilakukan demi keselamatan para pembalap," jelasnya.
Ezther Lastania