TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Tokyo Yuriko Koike meminta panitia Olimpiade mempertimbangkan opsi penyelenggaraan tanpa penonton. Menurut dia, ketidakhadiran penonton harus menjadi opsi utama setelah Ibu Kota Jepang itu terus bergulat dengan lonjakan kasus Covid-19 tiga pekan menjelang pembukaan.
"Penyelenggara Olimpiade perlu meninjau kebijakan saat ini tentang penonton jika situasi virus corona memburuk di Tokyo," kata dia dikutip dari Reuters, Jumat, 2 Juli 2021.
Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Seiko Hashimoto, secara terpisah mengatakan bahwa penyelenggara siap melanjutkan acara tanpa penonton di tribun jika pemerintah menetapkan kebijakan penanganan COVID-19. Saat ini, penyelenggara masih mengizinkan hingga 10.000 orang di setiap venue Olimpiade, yang akan dimulai pada 23 Juli.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi dengan situasi infeksi yang berubah dari hari ke hari, tetapi panitia penyelenggara akan siap (untuk mengadakan pertandingan) tanpa penonton dan dapat menyesuaikan dengan kebijakan apa pun yang mungkin dikeluarkan," kata Hashimoto, dikutip dari Kyodo.
Panitia dan empat badan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade lainnya pada akhir bulan lalu memutuskan bahwa venue dapat diisi hingga 50 persen dari kapasitas dengan maksimum 10.000 penonton, dan menyetujui bahwa kebijakan tersebut akan ditinjau kembali jika situasi pandemi memburuk.
Jumlah kasus COVID-19 harian di Tokyo meningkat sejak keadaan darurat dicabut bulan lalu. Pemerintah tampaknya tidak punya pilihan selain memperpanjang keadaan darurat di sejumlah wilayah di Jepang, termasuk ibu kota, yang akan berakhir pada 11 Juli.
Lima badan penyelenggara, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang, dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Kamis depan untuk membahas cara terbaik menangani penonton domestik. Penyelenggara, yang telah melarang kehadiran penonton dari luar negeri, akan bertemu membahas apakah keadaan darurat semu saat ini di Tokyo dan sejumlah daerah lain akan diperpanjang.
Opsi tanpa penonton adalah salah satu pilihan saat ini, sementara opsi lain adalah menetapkan batasan 5 ribu penonton. Beberapa pejabat telah melontarkan gagasan untuk melarang penonton menghadiri acara malam hari dan beberapa venue besar dibatasi 5 ribu penonton.
Batas kehadiran 10 ribu penonton ditetapkan dengan premis bahwa keadaan darurat semu yang sedang berlangsung dicabut. Di bawah tindakan yang agak lebih ringan daripada keadaan darurat, jumlah orang yang diizinkan di olahraga dan acara besar lainnya dibatasi hingga 50 persen dari kapasitas tempat dengan batas atas 5 ribu orang.
Baca juga : KOI: Pelatnas Olimpiade Tokyo Tetap Berlangsung Selama PPKM Darurat