TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, mengaku punya siasat tersendiri dalam membaca peta kekuatan lawan pada Olimpiade Tokyo 2020. Salah satu caranya adalah berdiskusi dengan rekan latih tanding bersama sesama atlet pelatnas, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rustavitho.
Anthony merupakan salah satu wakil Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga bulu tangkis. Ia bakal bahu-membahu dengan Jonatan Christie untuk memenuhi target dan mempersembahkan medali emas pada pesta olahraga multicabang terbesar di dunia ini.
Ginting menyadari bahwa meraih emas olimpiade bukanlah perkara mudah. Menurut dia, butuh perjuangan ekstra keras untuk bisa mengalahkan lawan tangguh seperti Kento Momota dan Viktor Axelsen. "Untuk peta kekuatan lawan, ada diskusi dengan teman-teman bersama Jonatan dan Shesar karena pernah menghadapi mereka," ucap Anthony dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Rabu, 7 Juli 2021.
Anthony Sinisuka Ginting. badmintonindonesia.org
Terlebih, selama pandemi Covid-19 melanda dunia, jadwal bulu tangkis kompetisi BWF turut terganggu sehingga tak banyak pertandingan yang dia jalani. Hal itu membuat atlet berusia 25 tahun ini kesulitan mengetahui progres permainan para lawan.
Ia pun punya cara mengidentifikasi permainan lawan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Anthony memilih memelajarinya melalui rekaman video. "Setelah main di Thailand, belum bertemu dengan lawan yang lain. Jadi, diingat pertemuan terakhir saat leg Asia, apa kelebihan dan kekurangan," tutur Ginting.
Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Adapun cabang olahraga bulu tangkis akan mulai menggelar pertandingan pada 24 Juli dan bakal memerebutkan medali pada 30 Juli-2 Agustus mendatang.
Baca juga : Olimpiade Tokyo: Kevin / Marcus Siap Tempur, Hendra / Ahsan Butuh Dipoles
Baca juga : Tradisi Emas Bulu Tangkis di Olimpiade Beban Berat, tapi..