TEMPO.CO, Jakarta - Atlet peraih medali emas di
Olimpiade Tokyo akan mendapatkan bonus Rp 5 miliar. Jumlah itu tidak berubah dari bonus di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahhraga, Gatot S. Dewa Broto, Kamis. "Tidak ada perubahan kebijakan. Emas Rp 5 miliar, perak Rp 2 miliar dan perunggu Rp 1 miliar," kata Gatot saat dihubungi.
Gatot juga memastikan bonus yang diterima para atlet nantinya tidak akan dipotong pajak seperti yang telah diterapkan di 2016.
Gatot membantah bahwa tidak bertambahnya jumlah bonus akibat kesulitan keuangan pemerintah akibat pandemi Covid-19. Menurut dia, nilai bonus tersebut masih dianggap angka yang relevan diterima para atlet yang mendapatkan medali di Olimpiade.
"Angka Rp 5 miliar itu sudah tertinggi nomor dua setelah Singapura dan jumlah itu diakui negara lain cukup besar," kata dia.
Pemerintah, kata Gatot, berharap kontingen Indonesia mampu menjaga tradisi emas yang telah terjadi sejak
Olimpiade Barcelona 1992.
"Minimal sama dengan di Rio de Janeiro, satu medali emas jangan berkurang. Masak hasil dari Asian Games 2018 tidak berdampak positif pada hasil di Olimpiade. Kendala pandemi juga tidak boleh jadi alasan karena semua negara ikut terdampak," kata Gatot.
Sebelumnya,
Menpora Zainudin Amali, berharap para atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo tidak menjadikan bonus sebagai motivasi utama untuk meraih prestasi.
"Pasti ada bonus untuk atlet peraih medali di Olimpiade. Tapi tujuan mereka untuk berangkat ke Olimpiade bukan hanya semata-mata urusan bonus, namun berjuang atas nama bangsa dan negara," ucap Menpora Amali.
Iklan
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Tempo/Irsyan Hasyim
Indonesia mengirimkan 28 plus satu atlet untuk tampil di Olimpiade Tokyo. Atlet yang akan berangkat ke Tokyo terdiri dari 17 atlet putra dan 12 putri yang lolos berasal dari delapan cabang olahraga.
Bulu tangkis masih menjadi cabang olahraga yang diandalkan untuk bisa meraih medali emas. Khususnya dari nomor ganda putra yang diwakili Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva.
Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Pesta akbar olahraga dunia ini harusnya digelar tahun lalu tapi ditunda karena pandemi Covid-19.