TEMPO Interaktif, Semarang: Etape empat Speedy Tour d'Indonesia 2008 yang berlangsung antara Purwokerto – Semarang, Rabu (26/11) benar-benar merupakan etape yang melelahkan dan terberat. Dalam etape paling panjang sejauh 221 kilometer itu, hujan deras mengguyur saat 79 pembalap sedang berjuang di medan tanjakan pada awal balapan.
Para pembalap harus mengayuhkan pedal sepeda di medan licin. Peserta tur juga harus berhadapan dengan kabut tipis yang mengganggu jarak pandang. Pembalap tim nasional U-23, Rully Ibnu F, harus mengalami kecelakaan saat masih berada di daerah Randudongkal, Pemalang. Nasib naas yang sama juga dialami tiga pembalap lainnya.
Tragedi juga terjadi di garis finis. Fatahillah Abdullah, pembalap tim Bintang Kranggan tak kuasa menghindari kerumunan penonton yang memadati jalur di sisi paling kanan jalan raya. Pembalap dari tim Araya, Yuli Hariyanto, yang berada di belakang Fatahillah pun tak berhasil menghindar. “Aku sudah coba mengerem tapi sudah tidak sempat lagi,” katanya.
Ketua panitia pelaksana lomba Sofian Ruzian mengakui pihak keamanan kurang sigap menghalau massa agar tidak memadati jalan menjelang garis garis finish. “Saya harap hal itu tidak akan terulang pada etape selanjutnya.”
Meski demikian, para pembalap Iran yang memperkuat Tabriz Petrochemical justru mengaku diuntungkan dengan kondisi cuaca. “Hujan justru membantu kami dalam balapan karena udaranya menjadi lebih sejuk,” kata Amir Zargari, pemakai kaus polka dot etape keempat.
EZTHER LASTANIA